79   1066
28   1322
49   1069
79   1316
60   1243
21   541
5   629
14   945
44   1261
39   1198

5-Day Trip to Sumba: Tempat-Tempat Wajib Dikunjungi!

 

“Kalau sering mengikuti perkembangan tempat populer untuk traveling di Indonesia tahun 2017, pasti kata Sumba melintas di pikiran. Kecantikan Sumba memang lagi naik daun banget beberapa tahun terakhir ini.”

Nggak ada di pikiranku sebelumnya mengunjungi Sumba di tahun 2017, karena baru saja ke ‘tetangga’-nya yaitu Labuan Bajo bulan Juli lalu. Tabungan sudah menipis, Sumba hanya jadi wishlist tahun depan. Yang ada di pikiranku, sekarang waktunya kerja keras kembali depan laptop supaya ada modal jalan-jalan lagi! Hehehe.

Memang dasar ‘lucky bastard’ alias mujur, berawal dari iseng ikut kompetisi foto di Instagram dari Laurier, eh berujung menang dan akhirnya aku pun ke Sumba bulan September ini. Trip selama 5 hari, all expense paid alias semua disponsorin! Wow! Masih segar di ingatan indahnya Komodo bulan lalu, eh sekarang dikasih kesempatan lihat Sumba. Kalo udah kayak gitu, biasanya sebelum tidur saya suka bisik sendiri, “Kok Tuhan baik banget ya sama aku?” #mellowsebelumtidur hahaha. Thank You, God. 🙂

The photo that takes me to Sumba this year.

Trip ke Sumba ini spesial banget karena aku berkesempatan ikutan shooting Celebrity on Vacation TransTV with Laurier. Udah diajak jalan ke Sumba, dapet pengalaman baru ikut shooting pula. Since I love challenges and trying out new things, how can I not be excited? Thank you Laurier for fulfilling my travel wish list!

DAY 1:

CGK -> DPS -> TMC: 5 JAM PERJALANAN

Perjalanan dimulai dari jam 06.00 pagi di Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Ngurah Rai Bali dengan Batik Air (transit dulu), sebelum akhirnya menaiki pesawat ATR dari Wings Air menuju Bandara Tambolaka, Sumba Barat, NTT. FYI, Sumba punya 2 airport yang sering jadi ‘pintu masuk’ wisatawan yaitu Tambolaka (Sumba Barat) atau Waingapu (Sumba Timur).

Perjalanan dari Jakarta ke Bali menghabiskan waktu 1 jam 50 menit, transit di Bali sekitar 45 menit, lalu perjalanan ke Tambolaka 1 jam 15 menit, sampai akhirnya tiba di Tambolaka pukul 11.45 WITA. Total perjalanan hampir 5 jam. Setahu saya belum ada penerbangan direct dari Jakarta ke Sumba, jadi memang harus transit di Bali dulu (please correct me if I’m wrong).

Area ambil bagasi.

DIJAMU IBU BUPATI SUMBA BARAT DAYA

Sesampainya di Tambolaka, kami langsung berangkat dengan mobil sewaan yang sudah di-hire dari kru TransTV menuju rumah dinas bupati Sumba Barat Daya dan dijamu makan siang. Duh, berasa orang penting deh dijamu Ibu Bupati. Dikasih hadiah kain tenun Sumba Barat juga.

Rumah bupati Sumba Barat Daya.
Pemberian kain tenun Sumba oleh ibu Bupati
Gelas bercap Sumba Barat Daya.

DANAU WEEKURI

Selepas dari rumah Bupati, kami lanjut ke tempat shooting pertama, Danau Weekuri! Perjalanan dari Tambolaka ke Danau Weekuri sekitar 1 setengah jam.

Suasana syuting di Danau Weekuri. Banyak yang nonton!

Danau Weekuri ini cantik sekali dan unik karena airnya asin, berasal dari air laut yang menembus batu karang hingga akhirnya membentuk laguna sehingga mudah untuk mengapung. Ya, posisinya persis di samping laut. Ketika sampai disana, danaunya sedang surut.

Kebetulan untuk lokasi kali ini aku tidak ikut shooting, jadi bisa puas foto-foto dan main ke batu karang-batu karang di atasnya sambil menikmati sunset!

Bukit berbatu karang di belakang Danau Weekuri.

Laut dari atas bukit.

One fine day.
Percobaan cemplung ke danau.
Kami, 5 menit sebelum sadar banyak ular air di bawah dan akhirnya kabur ke darat lagi. *sok petualang*

BERANGKAT KE WAINGAPU

Selesai dari danau Weekuri, kami bersiap untuk menempuh perjalanan jauh selama 5 jam dari Sumba Barat Daya ke Sumba Timur! Yup, karena hotel tempat beristirahat malam pertama kami lokasinya di Waingapu, Sumba Timur, supaya dekat dengan lokasi shooting Bukit Wairinding esok hari.

Perjalanan 5 jam dari barat ke timur itu cukup menyiksa karena jalanannya meliuk-meliuk. Jadi susah mau tidur! Aku pun yang awalnya kuat lama-lama puyeng karena mobil bergoyang-goyang terus selama berjam-jam, dan akhirnya menyerah dan minum Antimo!

Oh iya, perlu diingat bahwa rute jalan dari Sumba Barat ke Sumba Timur itu masih gelap gulita. Sering tiba-tiba ada hewan yang berhenti di tengah jalan. Dan ngerinya lagi kemarin konvoi mobil kami sempat terhenti karena tiba-tiba ada orang mabuk di tengah jalan sambil bawa-bawa parang! Serem nggak sih?! Kata supir kami yang orang Sumba asli, memang sudah tradisi orang Sumba bawa parang. Tapi sebagai orang Jakarta, kami kan nggak biasa lihat orang bawa parang jadi tetep ngeri sih, mana kan lagi mabuk. Untungnya semua baik-baik saja.

Jadi tipsku kalau di Sumba, lebih baik hire supir orang lokal saja biar lebih safety terutama kalo berpergian malam hari. Lumayan sekalian bisa jadi guide juga 🙂

DAY 2

PADADITA BEACH HOTEL, WAINGAPU

Hari kedua dimulai! Hari ini aku start shooting untuk Celebrity on Vacation di hotel kami, Padadita Beach Hotel. Hotelnya bagus dan masih baru. Recommended! Breakfast-nya saja yang masih kurang oke sih, sesuai review yang kulihat di TripAdvisor. Tapi fasilitas kamar, menurutku bagus. AC-nya bekerja dengan baik, kamar mandi air panas, TV, pemanas air (berikut kopi, teh, gula), dll. Full WIFI juga dan ini penyelamat karena lagi-lagi di Sumba ini sinyal yang ada hanya Telkomsel *RIP non Telkomsel user*

Beach view!

Hotelnya masih tergolong baru, beberapa masih dalam tahap pembangunan.
The restaurant on the left.
The room! Diambil malam hari sebelum tepar.

BELI NOMOR PERDANA TELKOMSEL

Sama seperti Labuanbajo, di Sumba hanya ada sinyal provider Telkomsel. Provider lain? BHAY aja. No service.

Ke Labuanbajo kemarin aku masih betah 4 hari nggak ada sinyal, tapi di Sumba ini aku nyerah dan akhirnya beli nomor baru! LOL. Alasannya? Di Sumba ini aku road trip alias banyak di jalan sehingga sering mati gaya, beda dengan Labuanbajo kemarin yang sailing trip jadi nggak bosen lihat laut. Lagipula agak was-was takut ada klien menghubungi #alesan.

Selain itu harga nomor perdana Telkomsel cukup murah juga disini, Rp 75 ribu. Jauh lebih murah dibanding kemarin di Labuanbajo tukang pulsanya memberi harga Rp 120 ribu. Berdasarkan info abang yang jual nomor perdana, XL baru akan masuk Sumba tahun depan. Saat ini XL masih tahap membangun tower-tower mereka di Sumba.

BUKIT WAIRINDING

On the way to Wairinding.

Kayaknya ini deh lokasi wisata di Sumba yang paling populer di Instagram. Semua yang ke Sumba, hampir pasti ke Bukit Wairinding. Well, Sumba punya sebutan ‘negeri seribu bukit’, dan bukit Wairinding ini memang cantik sekali dengan pemandangan sunset yang menakjubkan. Kemarin kami ketemu dengan 2 pasangan yang sedang pre-wedding disini, dengan gaun pula. Ck ck ck, two thumbs up untuk effort-nya!

https://www.instagram.com/p/BZI7gT_l5wc/?taken-by=j_anandary

Di Wairinding ini aku shooting bersama anak-anak lokal sana. Seru banget! Dan juga capek banget karena kami harus berlari-lari di bukit karena di-shoot oleh drone dari atas! Hahaha. Shooting disini lumayan memakan waktu hingga matahari terbenam, jadi aku nggak terlalu sempat banyak foto pribadi. Sebagai gantinya, nonton aja ya episode Celebrity on Vacation with Laurier di Sumba!

 

 

Our set.

The host of COV goes to Sumba, Kelly Tandiono and Febby Rastanty.
Kids of Wairinding. Mereka kita jemput dari Kampung Raja Prailiu.
Kampung Raja Prailiu.
Happy even without gadgets.
Curi-curi foto sekali disela syuting.
Sunset in Wairinding.

BELANJA KAIN TENUN

Sepulang dari Wairinding kami menyempatkan diri untuk belanja kain tenun. Supir langsung mengantar kami ke kampung pengrajin tenun di Waingapu. Kampung ini juga punya Homestay lho, jadi kamu bisa menginap sambil melihat kegiatan pengrajin tenun. Seru ya?

The shop!
Mereka ramah sekali menunjukkan tenun-tenun walaupun kita nggak beli banyak.

Dari sini aku baru tahu kalau tenun Sumba Timur dan Barat itu ternyata berbeda. Kain Sumba Barat lebih polos, sedangkan Sumba Timur lebih full motif seperti yang ada di toko ini. Kain Sumba Timur biasanya lebih mahal karena pembuatannya lebih sulit.

Pembuatan setiap kain sumba biasanya memakan waktu 8 bulan hingga satu tahun, semuanya dengan pewarna alami! Untuk membentuk motif, kainnya diikat terlebih dahulu sebelum diwarna. Kebayang kan prosesnya yang rumit? Nggak heran kalau harga kain tenun disini untuk seukuran syal saja seharga Rp 500.000,- hingga Rp 2.5 juta untuk yang ukuran besar. Meski begitu harga disini masih bisa ditawar kok, terutama kalau kamu beli lebih dari satu.

Pssst! Katanya Dian Sastro dan Chitra Subyakto pesan kain tenun disini lho! Untuk dijual lagi di Jakarta dengan harga yang tentu berkali-kali lipat. Jadi kalo ke Sumba jangan lupa belanja tenun ikat disini ya hehehe.

Ini nih yang katanya pesenan Dian Sastro! Hehehe.

Rambu Chiko Arshop

Jl. Hayam Wuruk No. 53, Kallu – Kaburu, Waingapu, Sumba Timur

HP: 0812 3622 5231

DAY 3

PURUKAMBERA

Sampailah di destinasi favoritku di Sumba, Purukambera!

Kenapa Purukambera jadi destinasi favoritku di Sumba? Well, menurutku Purukambera ini keren banget karena dia punya pantai dengan air berwarna biru jernih, tapi dekat dengan padang sabana yang cakep banget kayak di Afrika (padahal belum pernah ke Afrika hahaha). Kamu bisa ke 2 area yang nampak berbeda tapi di satu tempat yang sama! How awesome is that?!

Puru Kambera beach!
Dompet kesayangan kalo traveling karena tipis dan anti air from @littlebigpaper
Our co-star today.
BTS syuting.
Send the drone away!

https://www.instagram.com/p/BY-_MKCjdgB/?taken-by=j_anandary

 

Padang sabana-nya sih terutama yang aku suka banget. Saat aku Instastory padang sabana ini, banyak banget DM masuk yang bilang “Kayak di Afrika!”. Aku melihatnya malah kayak set film cowboy atau set syuting iklan Marlboro jadul! Anyway, di Purukambera ini aku juga nggak ikut syuting, jadi bisa foto-foto sepuasnya.

Padang savana Puru Kambera.
Gembala kuda di Puru Kambera. Makin kayak iklan Marlboro jadul gak sih?! Hahaha.
Laurier Cleanfresh pantyliner, one of my traveling essentials.
The long empty road.

 

https://www.instagram.com/p/BY5104iDYJK/?taken-by=j_anandary

Hal lucu yang terjadi di Purukambera adalah di tengah syuting di padang sabana, tiba-tiba lewat tukang jual es krim pake motor! Random banget, di tengah padang sabana yang super sepi. Aku dan kru sampe ketawa heran, tapi bersyukur juga sih ada jajanan di tengah panasnya padang sabana waktu itu. Kami pun ngeborong es krimnya. Bentuknya mirip-mirip es podeng dengan berbagai topping.

Abang es cream.
Es krim di tengah sabana!

PANTAI WALAKIRI

One of the best sunsets I’ve ever seen in my life was here, in Pantai Walakiri! Sunset-nya pecah dari kuning menjadi warna ungu. Belum lagi pohon-pohon yang disebut ‘dancing tree’, menambah keindahan Pantai Walakiri.

https://www.instagram.com/p/BZLbvD8lPwt/?taken-by=j_anandary

Semakin gelap, semakin jadi ungu! So pretty!

Disini kami shooting lagi bersama anak-anak Wairinding kemarin.

DAY 4

AIR TERJUN LAPOPU, SUMBA BARAT

Selepas check out dari hotel, kami menuju ke lokasi shooting terakhir untukku yaitu air terjun tertinggi di NTT, Lapopu.

Road to Lapopu.

Itinerary awal sebenarnya adalah ke air terjun Tanggedu. Namun sayangnya saat tim kreatif COV TransTV survey kemarin, jalanan ke air terjun Tanggedu sedang diperbaiki dan tidak ada supir yang berani untuk kesana. Jika tanpa mobil, maka perlu jalan kaki sekitar 1 jam-an. Tidak memungkinkan untuk syuting, maka lokasi diganti ke air terjun Lapopu.

Shooting di air terjun Lapopu ini paling memorable untukku karena disini saatnya main air! FYI, aku nggak jago renang. Ini kali pertama aku berenang bukan di kolam renang dan bukan di laut (di laut pun aku pake ban). Karena shooting, fotoku nggak terlalu banyak, jadi nonton aja ya episode Celebrity on Vacation-nya (lagi!) hehehe.

https://www.instagram.com/p/BY-cvoyjOlh/?taken-by=j_anandary

 

PANTAI MANANGA ABA, SUMBA BARAT DAYA

Lokasi shoot terakhir! Pantai Mananga Aba ini juga sunset-nya keren dan warnanya ungu-ungu. I enjoyed sunsets literally every day in Sumba.

Pantai-nya agak nge-pink juga kayak di Komodo.

Tepat di belakang lokasi shooting Pantai Mananga Aba ini terdapat satu resort yang sempat kutumpangi yang menurutku cukup unik (atau aneh?). Kenapa? Karena listriknya sengaja dimatikan tiap jam 11 siang sampai jam 6 sore! Saat aku numpang toilet disana, terpaksa gelap-gelapan deh. Wah, apa kabar tamu-tamunya?

Saat kutanyakan ke staff hotel-nya, ternyata pemadaman listrik ini nggak masalah tuh untuk tamu-tamu karena kebanyakan dari mereka adalah turis mancanegara. Turis ini biasanya sudah pergi dari hotel sejak pagi untuk ikut tur dan kembali di sore hari. Kalo ternyata turisnya stay di hotel dan nggak keluar, listrik tetap dinyalakan kok. Hmm, semacam pengiritan atau hemat energi kali ya?

KE HOTEL SINAR TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA

Malam terakhir, kami check in di hotel Sinar Tambolaka. Yup, kami sudah kembali ke Tambolaka, Sumba Barat Daya, dekat dengan airport kami mendarat 4 hari lalu.

Taken in the morning.
Pemandangan dari restoran hotel Sinar Tambolaka.

DAY 5

TAMBOLAKA AIRPORT: BACK TO JEKARDAAAAAH

Karena shooting telah selesai dan hotel kami dekat dengan airport, hari terakhir kami cukup santai dan bisa bangun siang.

Airport Tambolaka untuk berangkat cukup nyaman. Ruang tunggunya enak untuk duduk-duduk santai, walau flight transit ke Bali sempat delay sedikit karena pesawatnya belum datang.

Check in area dengan ornamen khas Sumba di interiornya.
Waiting room.
Akhirnya nyobain naik ATR! Yay!

Off to Bali then Jakarta!

Hope to see you again, Sumba!

And last but not least, thank you for Laurier team and COV team for taking such a good care of me 🙂 I was a little nervous because this is my first time going on a trip with total strangers, but it turned out to be so much fun! THANK YOU! <3

Jadi gimana menurutku tentang trip ke Sumba ini?

Well, jelas menurutku Sumba itu cantik banget! Kalo kalian tipe yang suka explore tempat yang masih raw atau ibaratnya masih ‘perawan’, kalian akan suka dengan Sumba. Sumba juga pas buat kalian yang suka berinteraksi dengan warga lokal, mereka adalah salah satu yang menarik dari Sumba itu sendiri.

Meski begitu, menurutku diperlukan extra effort untuk bisa nikmatin Sumba. Kenapa? Akses dan fasilitas umumnya masih sangat terbatas. Aku nggak sempat lihat satupun mini market macam disini, paling hanya ada 1-2 warung. Angkutan umum? Masih sangat sedikit, lebih aman sewa mobil atau motor. Mau jalan-jalan sendiri pake kendaraan? Ngandelin GPS agak susah, sinyal belum tentu selalu ada. Listrik belum ada di seluruh kota. Kalaupun ada, tidak semua masyarakat mampu berlangganan sehingga masih banyak yang hidup tanpa listrik. Kebayang kan kalo malam gelap dan sepinya kayak apa?

Kalau kalian mau ke Sumba, aku sarankan untuk hire supir dan sewa mobil. Supirnya bisa sekalian jadi guide kalian sekaligus ‘jagain’ karena mereka lebih mengerti medan disana. Kalau kalian sudah hire supir dan mobil, sudah booking hotel, kalian sudah bisa tenang. Untuk makanan, supir sudah tahu warung makanan yang enak dan tinggal mengantarmu kesana. Bawa bekal minum dan makanan di mobil, karena warung masih sangat jarang.

Berikut bocoran contact supir yang di-hire oleh COV TransTV saat kami trip disana.

Afiv Rent Car

WA: 085337964946

Sumba is tough, but definitely worth it. Memang yang indah-indah itu biasanya perlu usaha ekstra untuk didapatkan hehe. Thank you Sumba for the experiences!

7 Comments

  1. January 20, 2018 / 12:10 pm

    Cuma bisa bilang ?? Kereeeeennnnnnnnnnnnnn mbaaaaaa

    • anandary
      Author
      January 20, 2018 / 4:10 pm

      THANK YOUUU! 🙂

  2. Husna
    July 9, 2018 / 2:19 am

    Jadi makin pengen kesana…btw tone fotonya bagus banget kak..kalau boleh tau diedit pakai app apa ?

  3. Tita
    July 15, 2018 / 12:35 pm

    Maaf mau tanya baru liat blog nya mba soal sumba, untuk provider telkomsel itu bagus di semua tempat atau ada daerah2 yg ga dapat signal ya?? Mohon infonya ya krn mau kesana minggu depan tapi masih bawa kerjaan yg harus dipantau terus disana. Thanks before

    • anandary
      Author
      July 15, 2018 / 5:41 pm

      Di daerah tertentu kayak di pantai yang terpencil tetap suka susah sinyal sih kadang-kadang.

  4. February 6, 2019 / 5:47 am

    Hallo kk sy ikut senang nyimak kesan nya kunjungi sumba. Kebetulan sy asli sumbadan kerj di Villa Amidala Waingapu. Kk bisa cek website kami utk destinasi penginapan semisal ingin datang lagi. Rumah ini cocok skali dengan yang mau datang dengan team. Tersedia3kamartidur,kolam renangpribadi,jakuzi,home theather dan dapur pribadi, utk masakan jgn ragukankami bisa masak sesuai dengan selerah anda, dan kebetulan yg punya orang europa jadi bs masakan europa juga. Dan harga bisalangsung nego ke kami.. utk normal price 1 hari 3.600.000 utk 1 villa. Tp kalau kk mau nginap lebih dr 1 hr harga bisa di bw itu. Utk info lebih lanjut bs hub Klara 081237655901 english service . Dan no saya 082144216225 Via . Thankyou kak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!