Kazakhstan Trip: Swiss versi Hemat di Almaty (Itinerary & Budget)

Ternyata ada orang yang beli tiket pesawat luar negeri tanpa tahu destinasi wisatanya, bahkan ibukotanya. Mendadak dapat tiket promo Rp 1,7 juta ke Almaty, Kazakhstan,…

by 

Ternyata ada orang yang beli tiket pesawat luar negeri tanpa tahu destinasi wisatanya, bahkan ibukotanya. Mendadak dapat tiket promo Rp 1,7 juta ke Almaty, Kazakhstan, apa sih yang ada di sana?

Trip 4 negara Central Asia kami mulai dari kota Almaty, Kazakhstan. Untuk prolog atau asal muasal trip ini bisa baca di post sebelumnya

Swiss versi hemat, ada di Kazakhstan. Setuju?

KAZAKHSTAN: BEBAS VISA

Good news-nya untuk pemegang paspor hijau, ke Kazakhstan tidak perlu visa. Semua negara di trip kali ini tidak perlu visa kecuali Kyrgyzstan (bisa e-visa atau VOA) Cukup bermodalkan paspor saja.

DAY 1

ALMATY INTERNATIONAL AIRPORT

Welcome to Almaty International Airport! Flight KUL-ALA selama 7 jam 40 menit naik pesawat LCC AirAsia ternyata tidak terlalu buruk. FYI, konon pesawatnya merupakan pesawat ‘bekas’ Singapore Airlines. Jadi untuk ukuran lumayan besar, leg space juga lega (apalagi buat yang bodinya kecil seperti saya). Jamnya lumayan enak, berangkat jam 1 siang. Pramugarinya pun bolak-balik jualan makan dan minum, bisa bayar pakai kartu kredit. Beruntungnya lagi dapat window seat tanpa beli seat! Hehe.

Thank you Mr. Tony Fernandez buat rute barunya!
Disambut aksara asing. Welcome to Kazakhstan!

Bandara Almaty cukup besar dan modern. Terdiri dari 2 lantai, lantai bawah kedatangan, lantai atas keberangkatan. Saat kami landing, airportnya cukup ramai. Langsung berasa culture shock nya mendarat dan bertemu orang-orang Kazakhstan. Akhirnya kami menyaksikan sendiri stereotip penampilan orang Kazakhstan. Terutama cowoknya, hampir semuanya kulitnya putih agak kemerahan karena dingin. Tipe-tipe kulit yang nggak bisa gosong, kali ya? Wajahnya mix antara etnis China dan bule. Imigrasinya tidak banyak basa-basi, langsung ngecap-ngecap aja dan tidak tanya apa-apa.

Almaty International Airport

INTERNETAN DI KAZAKHSTAN

Untuk di trip Central Asia termasuk Kazakhstan ini, aku pakai roaming dari Telkomsel. Kuota 10 GB, 30 hari, harga Rp 450.000. Alasannya supaya praktis, dan saat transit di KL, tidak perlu repot tetap bisa internetan. Kebetulan Uzbekistan, Tajikistan juga di-cover oleh roaming Telkomsel. Untuk sinyalnya cukup oke sepanjang perjalanan saat di kota, tapi untuk di daerah pegunungan dan bukit jarang ada sinyal. Gimana sinyalnya di Uzbekistan dan Tajikistan? Next post ya!

Kalo mau beli SIM card lokal, di airport juga tersedia counter-nya. Temanku sempat coba beli SIM card lokal di kota, udah ke 2-3 tempat tapi nggak bisa daftar pakai paspor. Jadi, aku sarankan kalau mau beli SIM card lokal di airport saja.

ATM dan MONEY STUFFS

Tarik uang di ATM di Kazakhstan mayan tricky, karena banyak yang cuma terima 4 digit PIN. Aku berhasil tarik uang di ATM di airport, tapi setelah itu coba tarik di kota gagal terus. Untungnya Kazakhstan itu sudah lumayan cashless dalam urusan kartu kredit. Toko dan restoran di Almaty sudah banyak yang terima pembayaran CC dengan paywave, tinggal tap aja. Aku pakai kartu berlogo VISA.

Rekomen untuk tarik uang di ATM di airport karena bisa 6 digit PIN

GETTING AROUND ALMATY

Karena kami ber-4, untuk ke hostel paling praktis adalah order taksi online. Dengar-dengar sih ada bis ke kota dari airport, tapi kami nggak nyoba. Sempat coba tanya ke security juga nggak paham, malah ditawari taksi.

Untuk di Central Asia, taksi online bisa menggunakan Yandex Taxi. Semacam Grab atau Gojek-nya milik Rusia. Ada juga Yandex Map, yang relatif lebih trustworthy dan lengkap dibanding Google.

Naik taksi online dari aiport ke hostel

Tricky-nya lagi adalah, untuk order Yandex kudu punya nomor lokal! Hadeeeh. Untungnya aku bisa internetan, jadi langsung Googling dan ternyata InDrive ada di Kazakhstan. Akhirnya kami order pakai InDrive, yang kemudian dibayar dengan cash.

Tersedia juga bus kota, bisa bayar cash

689 CAPSULE HOTEL & COFFEE

Di Almaty, kami menginap di 689 Capsule Hotel & Coffee. Strategis banget! Di daerah Zhibek Zholy, daerah yang youthful. Tinggal jalan kaki udah ketemu mini market, restoran, dan area anak muda yang ala-ala Hongdae gitu.

Ada capsule, ada juga private room. Terjangkau, bersih, dan strategis.

Hostelnya bersih, ada yang private room, ada yang bentuk capsule, ada common area, dapur, kulkas, dan loker.

Harga per malam sekitar Rp 200.000/an per orang. Aku book melalui OTA lalu pay at the property, bisa bayar cash ataupun kartu.

DAY 2

GREEN BAZAAR

Salah satu must visit di Almaty! Pasar modern versi Kazakhstan. Berbentuk persegi besar dengan ceiling tinggi, deretan counter berisikan bermacam dagangan dari buah, manisan, hingga daging. Tertata rapi dan estetik. Ke sini tinggal jalan kaki aja dari hostel.

Yang dijual di area sini, agak lebih mahal. Kalo kalian niat cari buah yang lebih murah, bisa keluar ke belakang dan turun eskalator. Ada area yang jual buah juga dengan harga relatif lebih murah. Strawberry sekeranjang plastik cuma Rp 50 ribu! Ada peach, cherry, dan buah-buah lainnya yang mahal kalo di Indonesia. Sikat!

Strawberry sekeranjang cuma 50 ribu
Berbagai jenis biji-bijian, kurma, dan kacang
Belanja souvenir di Green Bazaar

Selayaknya pasar, Green Bazaar ini juga jual sayur, kacang, kurma, pakaian, sampai souvenir. Lengkap deh! Aku ke sini 4 kali selama di Almaty saking suka dan dekatnya dari hostel.

SHYMBULAK SKI RESORT

Emang dasar bejo, kami pergi ke Almaty tuh di awal Mei tapi ternyata saljunya masih mayan tebal. Welcome to the biggest ski resort in Central Asia, Shymbulak!

Shymbulak Mountain Resort, ski resort terbesar di Central Asia
Loket tiket Shymbulak Ski Resort
Gondola 3 fase cuma Rp 200 ribu an tiketnya

Jadilah di hari ulang tahunku aku main salju di Almaty. FYI, ke ski resort ini tuh gampang banget! Tinggal naik bus kota 1x dari hostel. Itu pun tiket busnya murah banget, cuma KZT 200 alias 7000 perak. Dengar-dengar emang harga bus di negara-negara bekas Uni Soviet itu emang murah-murah?

Perjalanan sekitar 1 jam, rute dan nomor busnya cek di Yandex Map.

Puas naik gondola dengan view salju

Shymbulak Ski Resort ini juga tiketnya murah pisan. Harga round trip gondola untuk 3 phase (terjauh) cuma KZT 6000 alias Rp 200 ribuan. Bisa bayar pake CC. Gondolanya jauh banget pula, 4,5 KM. It’s the world’s third longest gondola. Worth it!

Snow in May!

Di phase 3 alias pemberhentian terakhir dan tertinggi, kami memutuskan untuk ngafe di dome kayak gini. Cakep! Menunya jujur aja mahal. Hot chocolate aja hampir Rp 100 ribu. But I guess you pay for the experience.

Pasti tergoda nyobain kafe unik ini sekalian menghangatkan diri
Cakep banget interior dome cafe-nya

ZHIBEK ZHOLY STREET

Ibaratkan Hongdae-nya Almaty, jalan besar berisi toko, resto, dan kafe di sisi, penuh dengan anak muda. Makin mirip Hongdae karena di Almaty ini banyak resto Korean. Bahkan ada mini market CU!

Hongdae cabang Almaty
Banyak resto Korea

DAY 3

Salah satu hari terseru kami! Nggak lengkap ke Almaty kalo nggak nengok wisata alamnya. Nggak usah mikir sewa mobil dkk, pesan aja one day trip. Kami nemu tour-nya di Instagram, dan booking via Whatsapp. Pembayaran online agak rumit karena mereka nggak terima pembayaran credit card, akhirnya kami bayar setelah sampai di Almaty menggunakan mesin Kaspipay.

Bus-nya bagus dan bersih

Tour dimulai di jam 06.30 pagi. Bus-nya besar dan bersih. Tour guide-nya bicara bilingual, Kazakh dan Inggris. Oke banget! Perjalanan akan cukup melelahkan karena durasinya sekitar 4-6 jam sekali jalan.

BLACK CANYON

Lembah berwarna hitam karena reaksi kimiawi. Dulunya banyak ditinggali oleh nomads. Cantik! Lebih ke photo stop aja sih, karena kami hanya berhenti sekitar 15 menit lalu kembali ke bus untuk ke destinasi selanjutnya.

Black Canyon of Almaty
Perjalanan berjam-jam tapi view-nya secantik ini

KAINDY LAKE

Tempat kedua ini perjalanannya cukup panjang. Dari bus sampai ke Saty Village kami dipindahkan ke mobil kecil semacam angkot ala Soviet, yang nyetir berbaju tentara Kazakhstan. Dikocok-kocok selama 30 menit, itu pun belum sampai di tujuan. Harus lanjut naik kuda, jalan kaki, atau ‘angkot’. Naik kuda sebenarnya opsi menarik tapi paling mahal, KZT 6000. Dan kudanya nggak ada yang menuntun! Ngeri nggak sih? Akhirnya kami pilih naik angkot yang cuma KZT 1000.

Disupirin ‘halo dek’ cabang Kazakhstan
Bisa coba naik kuda untuk ke danau. Tapi nggak ada yang nuntun yah

Setelah dari angkot pun masih harus hiking sekitar 15 menit, turunan saat berangkat, dan tanjakan saat balik. Lumayan lelah! Tapi terbayarkan oleh view cantiknya Kaindy Lake.

The iconic Kaindy Lake

Danau ini terbentuk karena gempa di tahun 1911. Menyebabkan longsor yang membentuk lembah di hutan, kelamaan terisi air hujan dan jadilah Kaindy Lake. Bisa dilihat pohon-pohon mati terendam ini, yang nggak membusuk karena dinginnya air. Info dari guide, kalo kalian ke sini pas winter, danau ini beku dan bisa jadi tempat ice skating lho.

Next time kayaknya harus coba naik kuda? Karena rute kuda dan angkot ini berbeda, begitu pun spot berhentinya. Yang naik kuda kok kayaknya spot fotonya lebih cakep? Hopefully next time ada rejeki lagi kembali ke sini!

Danau kecil tidak jauh dari Kaindy Lake

KOLSAY LAKE

Destinasi terakhir, tapi favoritku! Setelah berhenti untuk lunch dengan harga KZT 2000 (optional), kami berjalan kaki menuju lokasi ketiga: Kolsay Lake.

Favoritku, Kolsay Lake!

Mirip banget Switzerland! Pantas kata temanku, banyak European yang merasa Kazakhstan sudah overrated untuk jadi tempat liburan. Ya, buat mereka ini mah mirip kampungnya! Kalo buat orang Indonesia, pemandangan ini sih spesial hehehe. Cukup lama berhenti di sini sekitar 1,5 jam sebelum akhirnya kami kembali ke bus untuk pulang ke Almaty.

Resto untuk lunch. Belum termasuk di harga one day trip
Ada beberapa pilihan menu, salah satunya potato soup

Oh, untuk harga day trip ini KZT 14.000 per orang. Sekitar 510 ribu Rupiah aja. Worth it nggak kira-kira? 

Formasi 2 Taurus – 2 Capricorn
Beautiful sunset on the way back to Almaty. What a day!

DAY 4

Almaty itu cantik! Dan sangat walkable. Keliling-keliling kami cuma jalan kaki saja dari hostel.

Almaty bersih dan walkable banget

PANFILOV PARK

Taman di tengah kota Almaty. Masih ada sisa-sisa tulip spring saat kami datang. Banyak pula statue khas Soviet.

Panfilov Park
Banyak statue khas Soviet
Salut Almaty punya banyak area terbuka dan bersih sekali

ASCENSION CATHEDRAL

Salah satu must visit di Almaty, Ascension Cathedral. Katedral Katolik Orthodox. Unik ya? Untuk masuk ke sini wajib menutup kepala, dan tersedia scarf untuk dipinjam secara gratis. Jadi pengen ke Rusia, soon!

Bangunan cantiknya jadi bikin pengen ke Rusia!
Detail interior-nya luar biasa!
Refleksi cahaya dari kaca patri-nya is one of a kind!

WHAT TO EAT IN KAZAKHSTAN

Resto di Kazakhstan itu lumayan mahal. Terutama jika dibandingkan dengan negara Central Asia lainnya yang kami datangi. Rasanya juga cenderung bland kalo untuk lidah Indonesia. Pengalaman makanku di Kazakhstan lumayan hit or miss, ada yang oke ada yang enggak hehe.

Buat yang lumayan picky eater, resto fast food seperti KFC tersedia kok. Lokasinya nggak jauh dari Grand Bazaar.

Buat yang picky eater, tersedia fast food

Yang ingin coba resto khas Kazakhstan, bisa coba resto Navat. Lumayan cocok di lidah kami, dan daging kudanya juga enak! Ternyata daging kuda rasanya mirip bebek hehe.

Rekomendasi resto khas Kazakhstan yang rasanya cocok untuk lidah Indonesia
Berani coba daging kuda?

Untuk yang kangen mie-mie an bisa coba resto Lanzhou, cuma beberapa langkah dari hostel kami. Bumbunya mayan medok, cocok untuk lidah Indonesia, dan murah.

Bumbu mie-nya cocok buat lidah Indonesia

TO BISHKEK (DRAMA KETINGGALAN BUS)

Untuk ke Bishkek, Kyrgyzstan, kami menggunakan bus yang tiketnya dibeli online. Kami naik taksi online dari hostel, sekitar 30 menit perjalanan. Kami ambil bus jam 14.00. Perjalanan sekitar 4-5 jam tergantung traffic. 

Sayran Bus Station
Bus menuju Bishkek, Kyrgyzstan. Siap melewati border darat!

Ada drama sedikit di trip ini, karena teman kami ketinggalan bus! Kami sempat berpisah karena doi awalnya mau sholat Jumat dulu di masjid Almaty.

Kalo menggunakan jam Indonesia biasanya, sholat Jumat kan biasanya udah selesai ya jam 1 an? Ternyata di Almaty beda. Mulainya lebih lambat, dan jalanan pun juga macet! Ada banget drama kita berusaha ngulur-ngulur driver biar nggak berangkat dulu. Ngerayu-rayu dengan perbedaan bahasa itu susah, lho! Lumayan bikin bus kami telat berangkatnya sekitar 15 menit tapi nggak terkejar. Akhirnya kami terpaksa berangkat duluan berempat. Satu teman kami menyusul jam keberangkatan berikutnya yaitu jam 18.00.

Seperti apa sih Kyrgyzstan? Adakah drama saat menyeberang border jalur darat?

See you in the next post, Kyrgyzstan!

Yurt di Kyrgyzstan!

4 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!