“Wah, enak ya jalan-jalan terus. Dalam setahun berapa kali jalan-jalan? Kok bisa jalan-jalan melulu sih? Cara nabungnya gimana?” Ini pertanyaan yang sering aku terima tapi selalu bingung jawabnya. Kenapa? Karena jawabannya sederhana, NABUNG aja. Mau tahu cara disiplin menabung dan gimana aku bisa sering jalan-jalan?
Traveling butuh uang, ini rumus pasti. Yang membedakan adalah jumlah uangnya, karena tiap orang punya gaya dan budget traveling yang berbeda. Berapa pun penghasilanmu, sisihkan. Sesuaikan jumlahnya dengan kemampuanmu.
Dulu semasa aku masih sekolah, beberapa kali diajak traveling oleh orang tua. Enak sih, nggak keluar uang! Hahaha. Tapi aku nggak punya andil dalam memilih tujuan wisatnya, tahu ikut aja. Kurang berkesan jadinya.
Ketika lulus kuliah dan mulai kerja jadi mbak-mbak kantoran, aku mulai bisa menghasilkan uang. Mulai muncul keinginan traveling lagi tapi kini dengan tabungan sendiri. Walau gajiku sebagai fresh graduate hanya UMR lebih sedikit, tapi pengen jalan-jalan! Tahun 2015, setelah hitung budget dan hitung tanggal cuti, akhirnya memutuskan ke Malang dan Bromo. Ini pertama kalinya aku jalan-jalan agak jauh dengan inisiatif sendiri dan biaya sendiri. Hasilnya: menyenangkan sekali!
Mulai dari sini aku pun ketagihan traveling. Tahun kedua kerja, punya target baru: liburan ke Jepang. Strategi menabung juga disesuaikan karena budget yang diperlukan lebih besar. Hasil nabung dari gaji mepet UMR, tahun 2016 aku sukses keliling Jepang: Tokyo, Osaka, dan Kyoto. And the rest is history.
Menabung untuk traveling itu sendiri menurutku adalah journey. Dari yang sebelumnya kesulitan menyisihkan uang, lama-lama bisa tahu triknya. Rasa ‘gatal’ pengen jalan-jalan, jadikan motivasi untuk menabung dan menahan diri dari spending yang tidak penting. Kuncinya 2: planning dan keinginan yang kuat.
Sambil semangat mengumpulkan uang, jangan lupa juga bahwa traveling adalah kebutuhan tersier. Penuhi terlebih dahulu kebutuhan primer dan sekunder. Kecuali pekerjaanmu berkaitan dengan traveling, baru boleh skala prioritas untuk traveling-mu dinaikkan. Jangan sampai traveling bikin kamu terbelit hutang. Pulang traveling malah stres mikirin gimana bayar tagihan kartu kredit. Duh, amit-amit! Kalo aku, lebih senang uangnya sudah terkumpul dulu baru deh cuss pergi. Hati tenang nggak deg-degan.
Udah siap untuk menabung? Berikut step yang aku lakukan!
1. TENTUKAN DESTINASI / TENTUKAN BUDGET
Karena traveling adalah goals jangka pendek, temukan dulu target jumlah uang yang mau kamu kumpulkan. Untuk menentukannya, kamu bisa pilih antara 2 pola:
-> BERDASARKAN DESTINASI:
“Hm, kayaknya aku mau nabung untuk ke Korea. Mau ke tempat syuting drama Korea favoritku!”
Pola ini cocok untuk yang sudah punya bucket list impian.
atau
-> BERDASARKAN BUDGET:
“Dari penghasilanku, kayaknya aku bisa nabung Rp 15 juta buat jalan-jalan tahun depan. Kemananya lihat nanti deh, yang pasti aku bisa kumpulin segitu.”
Pola ini cocok untuk yang tidak masalah mau kemana saja, yang penting masih dalam budget yang telah ditentukan.
Aku biasa membagi budget traveling menjadi 6 pos:
- Pesawat/Kereta (transportasi ke lokasi tujuan)
- Akomodasi (hotel/penginapan)
- Konsumsi (makan/minum)
- Transportasi (untuk eksplor tujuan wisata)
- Biaya lain-lain Wajib (misal: Paspor, Visa)
- Biaya lain-lain Tidak Wajib (misal: oleh-oleh, internet data, tiket masuk wisata)
Kalau sudah menentukan polamu, langsung aja browsing. Banyak banget blog, ataupun tour and travel yang bisa kamu contek perhitungan biaya jalan-jalannya. Jangan malas research dan cari info.
Cukup perhitungan kasar dahulu. Sampai kamu menemukan nominal yang kira-kira dibutuhkan. 5-10 juta? Belasan juta? Atau di atas 20 juta? Kalau sudah ketemu angkanya, yuk masuk step 2!
2. MAKE SAVING A PRIORITY!
Tahap paling sulit, dan paling butuh kedisiplinan. Prioritaskan menabung!
Dulu aku juga susaaaaah banget nabung buat traveling. Kerjaannya jajan ini itu kalo di mall. Gatel check out ini itu di marketplace. Padahal nggak butuh-butuh amat. They were mostly wants, not a need.
Setelah sadar bahwa traveling itu membuatku paling bahagia, currency-ku jadi bergeser. Mau nonton bioskop, langsung mikir, “Harga tiketnya sama dengan biaya nginep di Bangkok satu malam nih.” Makan di restoran, kepikiran, “Ya ampun, harganya sama dengan aku sewa hanbok di Seoul.” Huahahaha. Ngeselin nggak? Tapi ini ampuh untuk rem keinginan spending berlebih.
Coba deh cut budget lifestyle yang tidak terlalu penting. Alihkan ke tabungan untuk liburan. Misalnya, biasa naik taksi online, ganti jadi naik TransJakarta. Biasa jajan kopi kekinian, sekarang coba seduh kopi sendiri. Ini real story yang aku praktekkan di tahun 2016 dulu (dan masih hingga saat ini!). Lumayan uangnya bisa jadi bekal jajan tokpoki di Korea! Lebih bahagia mana? Minum kopi kekinian disini atau makan tokpoki di Korea? Hehehe.
3. PISAHKAN UANG TABUNGAN LIBURAN DARI UANG KEBUTUHAN SEHARI-HARI
Tujuannya tentu saja supaya uangmu nggak terpakai. Kalau perlu, cari yang sistemnya wajib setor setiap bulannya sehingga kamu lebih disiplin dalam menabung. Salah satu program yang aku rekomendasikan adalah Bucket List Plan (BLP) dari Asuransi Hanwha Life (PT Hanwha Life Insurance Indonesia). PT Hanwha Life Insurance Indonesia juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, jadi tentunya legal yah!
Buat yang susah disiplin menabung, program Hanwha Bucket List Plan bisa banget bantu kamu. BLP ini adalah program asuransi jiwa yang unik. Semua dana/premi yang dibayarkan akan dikembalikan kepada nasabah setelah jangka waktu berakhir. Malah kita bisa dapat lebih! Jangka waktunya juga pendek kok, 1 sampai 3 tahun saja. Pas banget kan buat nge-plan liburan, mungkin tahun 2021 atau 2022 nanti?
BLP punya beberapa plan yang bisa dipilih sesuaikan kemampuan dan kebutuhanmu (info lanjut bisa dilihat di www.bucketlistplan.co.id). Coba inget step 1 tadi, berapa budget yang kamu butuhkan?
PLAN A: Target Dana 14 Juta-an
PLAN B: Target Dana 21 Juta-an
PLAN M: Target Dana 9 Juta-an
Case Example:
Setelah menghitung-hitung dana liburan, Jennifer punya target menabung Rp 14 Juta. Rencananya uang tersebut akan dipakai untuk ke Korea Selatan tahun depan (jangka waktu 1 tahun). Jennifer ikut program Bucket List Plan A (1 tahun). Menilik tabel di atas, ia perlu menyetorkan uang Rp 1.200.000 / bulan. Setelah jangka waktu 1 tahun berakhir, Jennifer akan menerima kembali dana yang telah disetorkannya sebesar 12 x Rp 1.200.000 = Rp 14.400.000. Karena BLP Plan A jangka 1 tahun punya ekstra dana 101%, maka jumlah dana yang akan Jennifer terima adalah Rp 14.400.000 x 101% = Rp 14.544.000
APA SAJA MANFAAT HANWHA BUCKET LIST PLAN?
- Sebagai media mempersiapkan dana
Seperti yang telah aku jabarkan di atas, BLP Hanwha pas banget sebagai media mempersiapkan dana jangka pendek. Misalnya untuk liburan.
2. Perlindungan Asuransi Jiwa hingga 100 juta
Selain membantu kita kumpulin uang buat traveling, BLP juga ada manfaat lainnya. Karena bentuknya adalah asuransi jiwa, jika terjadi kecelakaan yang merenggut nyawamu, akan ada santunan jiwa. Jumlahnya bervariasi sesuai plan yang kita pilih:
- Plan A: Rp 50 Juta
- Plan B: 100 Juta
- Plan M: Rp 25 Juta
Amit-amit ya, kalo sampai terjadi apa-apa sama kita. Tapi seandainya itu terjadi, ahli waris kita akan dapat santunan sebesar nominal di atas. Menurutku asuransi jiwa ini sangat penting, terutama apabila kita adalah tulang punggung keluarga.
Di masa pandemi ini, BLP juga akan memberi santunan apabila kamu positif COVID-19. Jumlahnya hingga Rp 10 juta tergantung plan yang kamu ambil.
3. Extra Dana dan Bebas Biaya Admin & Pajak
Dengan BLP kamu juga tidak akan dikenakan biaya administrasi, malah dapat ekstra dana! Jumlahnya hingga 3%, tergantung periode yang kamu ambil.
4. Reward dan Discount Merchant
Kamu juga akan dapat kartu member Hanwha dimana dengan kartu tersebut bisa dapetin diskon di merchant partner, misalnya Lotte Duty Free.
BAGAIMANA CARA MENDAFTAR BUCKET LIST PLAN? CARA PEMBAYARANNYA PER BULAN?
Nggak usah takut repot, karena kamu bisa mendaftar Bucket List Plan dari website saja di www.bucketlistplan.co.id
Setelah mengikuti langkah mudah pendaftarannya, kamu akan menerima e-mail berisi rekening virtual account bank atau kode bayar Alfa Group. Pembayaran tiap bulan bisa dengan menyetor melalui Virtual Account bank BCA, BNI, CIMB, Mandiri, Permata. Bisa juga bayar di Alfa Group, misalnya Alfamart, Alfamidi, Alfamidi Super, ataupun Alfa Express.
Aku jadi cuma butuh buka handphone aja untuk setor yang tiap bulannya, via mobile banking atau pergi ke Alfa terdekat. Mudah kan?
UANGNYA SUDAH TERKUMPUL NIH! SELANJUTNYA APA?
Nah, seperti yang aku sebutkan sebelumnya, saat jangka waktu selesai maka premi/dana akan dikembalikan seluruhnya ke kita. Tinggal persiapan jalan-jalannya deeeh!
Harus nge-plan sendiri ya jalan-jalan ke Korea-nya?
Boleh banget nge-plan sendiri. Tapi kalau pengen lebih mudah, nggak pengen jalan sendiri, atau masih newbie dalam traveling, Hanwha BLP sudah bekerja sama dengan KIA tour and travel. Ada pilihan paket wisata yang bisa kamu pilih. Kalau tujuannya bukan Korea juga bisa mereka fasilitasi.
Pandemi ini bikin agak ragu jalan-jalan nih… Bisa nggak kalau dananya sudah kembali nanti bukan buat jalan-jalan?
Bisa dong! Dana/premi akan dikembalikan ke kita, terserah mau dipakai untuk apa. Travel at your own caution and comfort ya. Yang penting uangnya sudah kekumpul, kamu sudah berhasil nabung!
Semoga tulisan di atas berguna untuk yang lagi persiapan menabung untuk traveling. Let’s make saving our habit. Tahun 2020 ini mungkin susah ya untuk jalan-jalan, karena itu yuk bareng aku join Bucket List Plan untuk kumpulin modal traveling tahun depan!
Sama bgttt. Aku suka kepikiran haduh beli kopi apa nabunh buat traveling 🤪🤪🤪 skrg sedang giat nabung buat naik trans siberian ke russia 🤣🤣🤣 doakan ya kak je. Makasih tips ini berguna sekali 🖤🖤🖤
Sama ya ternyata, tiap beli sesuatu selalu kepikiran apa nggak mending ditabung buat jalan2 hahaha. Ah that would be totally cool!!! Aku juga pengen banget ke Russia. Sekarang nabung, semoga pandeminya cepat reda jugaaa
Makasih kak tips ya kak…jadi tambah giat nabung nih
Yay!! Semangat yaaaa, sama2 nabung biar bisa segera jalan setelah pandemi!
Wah setuju banget! Ini mindset yang dipakai teman dekatku waktu di kampus dulu. Setiap ke kampus ya bawa bekal, ga pakai malu. Ga pernah jajan/belanja di mall kecuali dibeliin sama kita temannya. Well sekarang jangan ditanya, ke negara mana yang dia belum pernah. Karena mmg fokusnya buat keliling dunia. Itu yang buat akupun jadi semangat pas lihat hasil dari kebiasaan baik dia. Semoga kita semua yang masih belajar menabung bisa ya keliling dunia. Amiin! 🙏😇
Thanks ya J! Tulisan kamu selalu inspiring 🤗
Sama banget, aku juga tahun kedua ngantor bawa bekal mulu demi nabung hahaha. Jajan paling gorengan aja 2-3 ribu. Minum selalu dari dispenser kantor. Kalo ngga terlalu jauh selalu pilih jalan kaki daripada ojek. Even naik kopaja daripada TransJakarta demi murah hahahaha. Di balik banyak foto jalan-jalan, perjuangannya banyak ya. Salam ya buat temen kamu, hebat bisa berjuang demi wujudin mimpinya!
Sama-sama Feby thank you for reading and leaving nice comments. It means a lot <3
Duh aku langsung chat BLP demi jelong2 taon depan…
Semoga pandemik lekas berakhir….
Aminnn…
Tahun depan rencana lihat aurora di Russia, sama ke Himalaya Tibet, dan ke Uzbekistan.
Banyaakkk yaaa plan nya hahhahahaaa…
Aminnn…
Many thanks J ❤
Wah, wishlist-mu keren keren bangeeeet!!! Semuanya bucket list aku jugaaa hahaha. Aku juga udah bulan ketiga nih ikut BLP
Semangat nabungnyaaaaa yay!
hi J,
sebenernya Tibet Trip buat Mei 2020 kmaren, pas long holiday (libur puasa & Lebaran 2020), tapi apa dayaaaa pandemik menghantam hiks…
kalo yg Russia harusnya gue pergi 17-25 Agustus 2020 kmaren ini, as solo traveler uhuhuhuhuh…
kedua trip yg cancel itu sedang proses nego refund tiket yg alot sama Travelo*a >.<
nah yg Uzbekistan emang mau di-plan for 2021, manfaatin gratis visa kesana hahaha,,,
semoga tahun depan sudah ada vaksin & obat for C19, jadi kita bisa pergi lagi melihat dunia, AMIN
PS:
kalo Jen mau join trip gue nanti, very welcome…
not for komersil ya, cuma cari temen jalan bareng aja hehehe…
taon 2019 lalu gue ke Ladakh bareng sama Asteriska as my trip mate *proud
you may check my IG @dystakinanty
-D-
PS lagi:
gue ke Beijing kmaren salah satunya berkat panduan blog JA ini loh hehehe…
sangat informatif & useful bangeeettttttt…. love it, Jen !!!
Mevvahhh banget kakak. Semoga sukses slalu yaaa 🙂
Buatku malah traveling itu primer mba :D. Dulu pas msh kerja, budget travelingku 60% dari income bulanan. Tapi pastinya kebutuhan rumah tangga dll itu suami sih :D. Gajiku baru utk jalan2 dan jajan.
Skr udh resign, budget traveling dr investasi return, ntah itu saham, ato platform investasi yg lain. Mungkin Krn traveling udh kayak makanan jiwa yaaa, jd nya aku ga gampang tergoda Ama lain2nya. Fokus memang hanya utk jalan2.
Tapi caraku ga jauh beda Ama tips di atas kok. Pertama nentuin destinasi, baru hitung biaya total, dan berapa yg hrs terkumpul tiap bulan. 2020 untungnya aku sempet nambah chip paspor Krn berangkat di awal THN. 2021 ga tau deh ini. Semoga akhir tahun udh aman. Kalo memang blm, ya berarti dikasih kesempatan lagi utk nabung lebih banyak 😉
Wah, seneng banget bisa nyisihin banyak untuk traveling ya 😀
Bagus banget idenya budget traveling diambil dari return investasi ya, kudu dicoba nih
Iya mba, aku juga di pandemi ini malah jadi bisa nabung dan coba-coba usaha lain. Semoga setelah keadaan membaik, bisa traveling lagi ya kitaaa. Amiiin!
Kakak kl mau travelling gitu biasanya berapa hari ? Terus cuti kah dikantor selama itu ??
Tergantung liburannya ke mana. Makin jauh biasanya liburnya makin lama. Dulu pas ngantor aku ambil cuti kalo mau liburan, kalo sekarang sudah freelance jadi bisa lebih fleksibel 🙂