Europe Trip Part 5: Rome Sweet Rome dan Vatican (+ Itinerary & Budget)

It’s a Roman holiday! Kayaknya nggak lengkap first time ke Eropa tanpa ke Rome, menurutku sih. Dan inilah kota terfavoritku di sepanjang Europe Trip ini!…

by 

It’s a Roman holiday! Kayaknya nggak lengkap first time ke Eropa tanpa ke Rome, menurutku sih. Dan inilah kota terfavoritku di sepanjang Europe Trip ini! Di dalam Rome, juga ada negara termungil di dunia yaitu Vatican City! Kenapa Rome jadi kota favoritku di trip ini?

Kayak kota Paris, kita sering terpapar segala tentang Rome dari film, TV, ataupun buku. Beberapa film yang pernah kutonton dan berlokasi di Roma: Eat Pray Love, When in Rome, The Lizze McGuire Movie, Angels & Demons, etc. Kalo lihat dari film-film tersebut, kota Roma kayaknya tiap sudutnya adalah seni. Bangunan dengan arsitektur Eropa, puluhan patung bersejarah, fountain cantik yang dekoratif, dan deretan kafe di pinggir jalan.

All of the above are true! Rome is the definition of cinematic. Kalau Paris masih terasa agak metropolitan di area tertentu, Rome menurutku kental banget klasiknya. Terutama karena kita orang Indonesia, jarang banget kan melihat suasana European classic gini. Banyak banget yang bisa dilihat dan memanjakan mata. Nggak akan bosan jalan kaki keliling Rome! Apalagi sambil ngemil gelato di tangan, yum!

Rome, you stole my heart!

DAY 7

BARCELONA TO ROME

Dari Barcelona, kami bertolak menuju Rome dengan Ryan Air. Mengenai berpergian dengan Ryan Air, bisa melihat post Europe Trip: Barcelona.

Rome punya 2 aiport: Fiumicino Airport dan Ciampino Airport. Fiumicino Airport lebih besar, dan melayani maskapai full service (budget pun juga sih), sedangkan Ciampino Airport lebih untuk maskapai budget saja. Aku mendarat di Fiumicino Airport.

Landed safely Fiumicino Airport!
Ambil bagasi dulu

Setelah ambil bagasi, langsung menuju ke kota dengan kereta.

ROME FIUMICINO AIRPORT TO CITY

Mesin tiket

Kereta di Italia namanya Trenitalia. Seperti biasa, tiket beli di mesin. Pembayaran menggunakan card, aku menggunakan debit Jenius. Harga tiketnya one-way €8 (sekitar Rp 130.000,-), sampai ke Rome Tiburtina Station.

Dari Rome Tiburtina Station, lanjut bus ke Trevi Fountain (penginapan kami sangat dekat Trevi Fountain). Rute dan nomornya cek di Google map. Bus stop Tiburtina ada di bagian luar seberang stasiun kereta.

Bus stop beserta nomor bus-nya

Ada hal kocak yang terjadi waktu kami mau naik bus di Rome. Karena sudah malam (sekitar jam 10-an saat itu), kami bingung juga mau beli tiket bus dimana. Apakah harus beli tiket dulu, apakah langsung naik bayar ke supir kami nggak tahu. Belum sempat browsing juga.

Akhirnya kami langsung naik aja ke bus dan nanya ke supir. Bingung juga sih karena antara supir dan penumpang tuh dibatasi kaca. Dan nggak ada tanda-tanda bisa bayar disana. Begitu kami tanya dengan bahasa Inggris, supirnya dengan jutek langsung menepis dengan tangan dan malah turun dari bus. Kzl! Akhirnya kami turun juga dari bus.

Setelah itu, kami pun bertanya ke 2 cewek-cowok lokal disana. Mereka bilang, intinya, kalau jam segini yang jual tiket sudah tutup. Nggak ada mesin juga di sekitar situ. Kata cewek itu, “You can try to find the ticket machine. But if you don’t find it, just take the bus! 99% they won’t check, cause it’s almost midnight. Just take the bus!”

Lah bingung dong?! Ya kali masa supir nggak ngecek? Masa gratisan?

Long story short, karna nggak nemu mesin tiket, kami langsung naik bus aja! Tanpa beli tiket! Hasilnya? Aman sampai hotel! Huahaha. Kok bisa sih nggak dicekin ya? Misteri ini baru terjawab esok hari.

59 STEPS TREVI HOTEL

59 Steps Trevi, hotel kami lokasinya dekat sekali dari Trevi Fountain. Kemana-mana dekat, bisa jalan kaki. Di jantung kota Roma. Menurut kami good deal sekali sih, harganya juga relatif murah. Dapat breakfast, ada TV (walau channel Italia semua), kamar mandi pribadi. Sebenarnya lebih tepat disebut bed and breakfast daripada hotel.

Kurangnya 59 Steps Trevi adalah, kalau check in di atas jam 21.00 kena late check in fee. Karena resepsionisnya tidak 24 jam. Aku juga baru sadar ketika sampai sana. Mau buka pintu kok dikunci. Ada note di pintu, diminta menghubungi nomor disitu untuk memanggil staff. Untung bisa di-Whatsapp. 5 menit kemudian staff pun datang meng-assist kami. Lupa namanya siapa, tapi ganteng. Hahaha.

Late check in fee-nya €25 (sekitar Rp 400.000,-). Mahal kan?! Salahku sih karena nggak baca keterangannya di e-mail booking-an, padahal ada. Tahu begitu kan nggak akan nginep disini atau cari flight yang lebih early huhu.

Di Rome ini juga ada city tax jika menginap di hotel. Biayanya €7 (sekitar Rp 115.000,-) per kamar per malam. Hotel ini juga nggak ada lift-nya.

The bedroom

DAY 8

BREAKFAST @ 59 STEPS TREVI

Breakfast buffet every morning. They got pizza, cereal, bread, yogurt, toast, etc.

2 hari kami di Rome lumayan padat, jadi sekalian cari hotel yang sedia breakfast. Persis di samping 59 Steps Trevi ada restaurant, disitulah breakfast buffet-nya tersedia.

GETTING AROUND ROME BY BUS

The bus ticket

Kalo di postingan sebelumnya aku bilang suka dengan Barcelona, karena jarak antar wisatanya dekat. Begitu pula Rome! Malah lebih padat lagi kayaknya deh! Antar spot wisata saling berdekatan sekali.

Selama di Rome, aku selalu menggunakan bus untuk keliling. Dan bus disini cara bayarnya ‘unik’ dibanding negara lain di Eropa yang kukunjungi sebelumnya.

Di Rome, tersedia tiket transportasi yang dihitung jam untuk naik bus dan metro/train. Ada yang 3 jam (harga €1.5), 24 jam (harga €7), 48 jam (harga €12.5), dan 72 jam (harga €18). Note: untuk tiket 3 jam, hanya berlaku untuk single journey naik metro/train.

Pilihan metrebus pass
Tiap bus stop ada detail rute-rutenya
Mesin validasi tiket

Ketika naik bus, masukkan tiket tersebut di mesin untuk divalidasi. Nanti akan tercap tanggal dan jam pada tiket, yang berarti penghitungan waktu sudah berjalan.

Supir nggak akan mengecek tiket kita. Mau naik bus ya tinggal naik aja. Siapa yang ngecek tiket? Polisi! Randomly, akan ada polisi yang ikut naik bus dan mengecek tiket satu-satu penumpang. Bingung kan?? Hahaha. Sungguh metode yang tidak biasa bagiku.

Dan polisi ini nggak selalu ada dalam bus. Ada 1 hari dimana aku 2 kali naik bus dan 2 kali itu pun diperiksa. Di hari lainnya, aku 3 kali naik bus dan nggak ada satu pun polisi yang masuk mengecek. Jadi sebenarnya bisa aja sih nggak beli tiket, ya nggak? Hahaha. Tapi amit-amit lah kalo sampai ketahuan nggak beli tiket malah ditangkap dan bayar denda. Hiii!

Lucunya lagi, si tiket bus ini bisa dibeli di Tabacchi. Apa itu Tabacchi? Dari kata tobacco, Tabacchi adalah warung rokok. Menjual rokok, tiket-tiket, bahkan tiket lotre, pernak-pernik, dan lain-lain. Mungkin kayak Indomaret-nya sana kali ya? Skala lebih kecil. Semua tiket bus kami beli di tabacchi.

Tabacchi, tempat beli tiket bus di Rome

VATICAN CITY

Perhentian pertama di Rome, kami masuk negara lain. Vatican City!

Negara terkecil di dunia. Uniknya, berlokasi di dalam kota Roma. Negara Vatican adalah negara yang unik, monarki absolut, dengan Paus sebagai pemimpin. Negara Vatican adalah negara yang nggak punya citizen asli negara tersebut, karena tidak ada yang lahir di Vatican. Citizen Vatican adalah orang-orang yang bekerja untuk Paus. Kalau orang tersebut resign, ya citizenship-nya dicabut. Unik ya?

Karena masih negara ‘agama’, masuk kesini sebaiknya dengan baju yang rapi dan tidak terbuka ya.

ST PETER’S SQUARE

Salah satu spot paling ikonik di Vatican, St. Peter’s Square. Biasanya pope menyapa umatnya disini.

St. Peter’s Square
Syahdu banget ya view-nya

Vatican, sebagai negara tinggalnya Paus pemimpin umat Katolik, punya peninggalan bersejarah yang sangat banyak. 3 bangunan bersejarah di Vatican: Vatican Museum, Sistine Chapel, dan St. Peter’s Basilica.

VATICAN MUSEUM & SISTINE CHAPEL

Nggak akan habis-habis mengagumi seisi Vatican Museum. Penuh dengan artwork, sculpture, mengenai Roma kuno. Karena kemarin baru saja dari Paris, terasa bahwa gaya seni Perancis dan Italia itu berbeda. Italia lebih dekoratif, suka menggunakan ornamen bergambar hewan ataupun tumbuhan. Pilihan warna lebih ‘gonjreng’.

Vatican Museum ini menjadi satu dengan Sistine Chapel. Chapel terkenal yang langit-langitnya dihiasi fresco karya Michelangelo Buonarotti. Ingat banget waktu kecil aku baca buku Seri Tokoh Dunia mengenai beliau dan sejarahnya. Nggak nyangkabisa sampai disini. Tapi sayangnya di Sistine Chapel ini dilarang ambil foto ya. Penjaganya banyak juga dan galak-galak.

Tiket masuk Vatican Museum & Sistine Chapel kubeli di Klook.com.

Fast Track ticket Vatican Museums & Sistine Chapel
Sewa Audio guide biar mengerti sejarahnya
View of Rome from Vatican Museum
Can’t stop taking pictures of the gorgeous ceiling!
Tapestry
Pope robe

ST. PETER’S BASILICA

Salah satu bangunan di Vatican, yang juga berfungsi sebagai gereja. St. Peter’s Basilica! Masuk sini gratis lho. Tapi tentunya ada security check jadi biasanya antrian cukup panjang.

St. Peter’s Basilica juga menyimpan banyak sculpture cantik, tapi tentu koleksinya tidak sebanyak Vatican Museum. Tapi disini ada Pieta! Another masterpiece of Michelangelo Buonarroti. Patung berbentuk Bunda Maria memangku Yesus yang setelah disalibkan. Must see!

St. Peter’s Basilica
Prepare to be amazed with the details
The iconic Vatican guards. Sayang lagi pake jas karena musim dingin jadi kurang kelihatan seragamnya hehe
Vatican at dawn
Gorgeous sky

DINNER @ TAVERNA DEL SEMINARIO

Setelah gagal mulu makan enak di Eropa, kami bertekad nemu pasta enak di Rome! Setelah browsing di TripAdvisor dan berbagai website, kami memutuskan ke Taverna Del Seminario. Katanya pastanya enak, dan harga-nya cukup affordable.

THIS IS THE BEST MEAL IN OUR ENTIRE TRIP! Pasta-nya enak, pizza-nya pun enak. Nadia yang nggak doyan pizza pun lahap makannya. Aku pesan carbonara (this is the best carbonara I ever had!), Nadia pesan vongole. Pesan pizza juga untuk di-share berdua. I highly recommend this restaurant if you’re looking for tasty and affordable pasta in Rome!

Taverna del Seminario
Menu
Let’s dine!
Carbonara. Ternyata carbonara di negara asalnya warnanya kuning banget. Tapi enak banget juga!
Vongole, pasta with clams
Salsiccia Funghi Pizza
3 meals, 2 minuman cuma €34 ! Best!

DAY 9

FONTANA DI TREVI

Fontana di Trevi

Jam 7.30 pagi itu kamu sudah tiba di Trevi Fountain atau Fontana di Trevi. Cuma beberapa langkah dari hotel kami.

Salah satu fountain terbesar di Rome. Selain cantik, fountain ini terkenal akan mitosnya. Kalau kamu melempar koin (sambil memunggungi kolam) melewati bahumu dan berhasil masuk ke dalam kolam, artinya kamu akan kembali ke Rome. 2 koin, kamu akan jatuh cinta di kota di ini. 3 koin, kamu akan menikah dengan orang tersebut.

Aku? Nggak nyobain karena lupa bawa koin hahaha. Koin-koin yang sudah dilempar ke dalam kolam ini, secara berkala akan dikumpulkan oleh pemerintah kota Roma. Untuk nantinya akan disumbangkan ke orang yang membutuhkan.

Trevi Fountain

COLOSSEUM

One of the most famous landmark in the world: Colosseum. Don’t you dare miss this place if you ever in Rome! Hahaha.

Ukurannya sangat kolosal, terutama pada masanya. Megahnya Colosseum, sebenarnya punya masa lalu yang sadis. Pada masa Ancient Rome, Colosseum jadi arena bertarung gladiator. Antar gladiator ataupun melawan hewan. Pada masanya Colosseum juga bisa diisi air setinggi 5 feet dan menjadi tempat aksi sea battle. Dan jadi atraksi yang ditonton oleh kaisar dan penonton lain.

Sebagai landmark paling terkenal di Rome, masuk kesini lumayan panjang antriannya. Disarankan untuk beli tiket online, jadi tidak perlu antri. Aku beli di Klook.com.

Ticket Skip-The-Line Colosseum
Bagian tengahnya sedang under maintenance. Kayaknya kalo November, banyak maintenance ya di landmark-landmark ini.
Soak in the beauty of Colosseum

Untuk ke Colosseum, naik bus yang akan berhenti tepat di depannya. Ada Metro station juga di depan Colosseum, tapi kami nggak cobain.

SANT AGNESE IN AGONE & PIAZZA NAVONA

Karena mau coba gelato di Italy, dan mau re-create scene di Eat Pray Love! Kami menuju ke Piazza Navona dan gereja Sant Agnese in Agone.

Roman beauty
Piazza Navona
Bisa belanja oleh-oleh tas kulit Italy juga, lumayan murah €15 aja (sekitar Rp 275.000,-)
Rome be lookin’ lovely like this all day
Jalan kaki keliling Rome pemandangannya seindah ini terus

DINNER @ TAVERNA DEL SEMINARIO, AGAIN!

Malam ini kami pilih balik ke Taverna del Seminario buat dinner lagi. Males cari yang lain, takut kecewa juga hahaha. Kali ini Nadia pesan carbonara, aku pesan Cacio e Pepe. Pasta khas Rome.

Kalo carbonara itu dibuat dengan campuran keju dan telur, cacio e pepe dengan keju saja. Rasanya keju banget, agak plain kalo dibanding carbonara. Untuk lidah Indonesia kayaknya akan lebih suka carbonara. Tapi okelah nyobain pasta khas-nya Rome!

2nd dinner
Cacio e pepe

BUS TO MILAN BY FLIXBUS

Setelah ambil tas di hotel, kami menuju ke Milan Tiburtina Bus Stop untuk ambil bus ke Milan.

Kenapa ke Milan dulu? Well, waktu kami browsing flight dari Rome ke Amsterdam mahal-mahal banget. Dari Milan jauh lebih murah. Lagipula kami masih ada jatah Interflix (bisa cek Europe Trip Part 1), dan pengen lihat Milan juga. Tapi ini lumayan bikin capek sih, karena di Milan-nya juga nggak menginap.

Untuk kali ini, Flixbus-nya telat 1 jam. Tapi sudah di-e-mail dulu notifikasi bahwa akan datang telat, kira-kira 45 menit sebelumnya. At least we’re being notified.

Rome Tiburtina bus station

DAY 10

TRANSIT IN MILAN

Kami sampai di Milan Lampugnano pagi sekali sekitar jam 06.00. Untungnya Metro sudah buka. Kami pun beli tiket Metro ke Milan Central, karena disitu stasiun yang menyediakan luggage storage.

Metro ticket machine in Milan
Metro ticket €2
Milan Central
Tempat titip luggage di Milan Central, Ki Point.
Biayanya €7 per items

DUOMO MILANO

Saat kami di Milan, hujaaaaan sedari pagi. Kami sudah mengecek weather forecast sih dan memang cuaca hari itu kurang baik. Jadi kami cuma sempat ke Duomo saja, itu pun sambil kehujanan hahaha.

Duomo Cathedral in Milan
Hujan tetap foto yes
Galleria VIttorio Emanuele II

Sempat mampir ke McD juga untuk makan siang di dekat Galleria Vittorio Emanuele II. Ini adalah high-end brand shopping area. Kalau mau belanja barang branded bisa disini.

MILAN TO AMSTERDAM BY VUELING

Dari Milan Central, kami ke Milan Airport dengan bus. Kebetulan kami masih ada jatah 1-leg Flixbus. Kami order 10 menit sebelumnya saja melalui app. Kali ini busnya tidak ada tulisan Flixbus jadi lumayan bikin bingung. Sepertinya Flixbus kerjasama dengan bus airport lokal.

Bus to Airport
Milan Airport
To Amsterdam by Vueling

Vueling juga LCC seperti Ryan Air. Kualitasnya mirip-mirip, tapi aku pribadi agak lebih suka Vueling dibanding Ryan Air. Pesawat yang kunaiki saat itu juga lebih bagus.

DAY 11

AMSTERDAM CENTRALE BEFORE FLIGHT TO HOME

Day 11 ini kami kembali ke Amsterdam, karena flight pulang ke Jakarta dari Amsterdam. Untuk cerita tentang di Amsterdam & Brussels, bisa lihat di Europe Trip Part 2.

Karena flight malam, sebelum ke airport, kami sempat ke Zaanse Schans dan Amsterdam Central. Hari itu hari Sabtu, jadi lumayan rame! Amsterdam Central really is the heart of Amsterdam.

Canal tour in Amsterdam Central
Beberapa kali ketemu halal food restaurant
Shopping at Amsterdam Central
Pretty sky!

AMSTERDAM -> ABU DHABI -> JAKARTA BY ETIHAD AIRWAYS

Train Zaandam to Airport, 30 menit aja!

Akhirnya sampai di penghujung trip ini! Seperti saat berangkat, pulang ke Jakarta aku pun naik Etihad Airways, transit di Abu Dhabi.

Ini pertama kalinya aku naik Etihad Airways, dan sangat suka sih. Makanannya enak. Pilihan film di in flight entertainment-nya banyak dan beragam. Ini penting, karena aku suka banget nonton saat flight hahaha. Amsterdam-Abu Dhabi dapat 1x hot meal, Abu-Dhabi – Jakarta dapat 1x hot meal. Pramugarinya juga ramah. Rajin nawarin air putih sepanjang flight jadi nggak khawatir haus.

Nggak rugi lah tiket promo Jakarta-Amsterdam PP 4,9 juta aja naik Etihad Airways. Tiket semurah itu dapat dari mana? Dari promo Gledek Tiket.com! Beli bulan Maret 2019. Semoga ada lagi promo gledek ya hehe.

Bye-bye Europe!

Off to Jakarta!

ITINERARY & BUDGET DAY 8, 9, 10, 11 IN ROME, MILAN, AMSTERDAM

P.S. :

  1. Perhitungan di atas untuk 2 orang (2 pax)
  2. EUR adalah hitungan dalam Euro, dan IDR untuk perkiraan dalam Rupiah (dengan asumsi 1 Euro = Rp 16.000,-)
  3. Trip di atas dilakukan pada bulan November 2019

10 comments

  1. entah kenapa saya selalu suka dengan foto bandaranya. bikin pengen!!! hahaha

    sepertinya postingan ini yang paling banyak fotonya. dan keren2 pula fotonya. total cost 10 hari di eropa cuman segitu?? hemat banget ya. kirain mahal

    1. Mungkin karena aku paling suka Rome, jadi aku masukin fotonya paling banyak ya? Hahaha. Iya, aku ke Eropa kemarin sekitar 25-30 juta aja sudah include pesawat dan visa.

  2. amazing bgt ya Roma.. Banyak banget bangunan2 klasik yg bikin terkagum2.. paling kusuka Colloseum,, udah melekat bgt di otak, keajaiban dunia 😀 , baru tau lho dulunya bisa diisi air..

    Kalau ke Eropa nanti, aku paling pgn ke Italia ini. Ke Eropanya masih beberapa tahun lagi tapi itinerary umumnya udah bikin dan alokasi waktu paling banyak di Italia ahaha..

    -Traveler Paruh Waktu

    1. Iyaaaa! Aku nggak nyangka bakalan paling suka Rome. Kirain akan paling suka Paris or Barcelona. Please do, alokasikan waktu paling banyak di Italia. Disana juga penginapan dan makanannya relatif lebih murah dibanding negara lain Eropa yang ku datangi. Dijamin betah deh.

      1. Samaa bgt! Feb 2023 aku pertama kali ke eropa. Excited bgt ke paris. Dan ternyata sampai sekarang a part of my heart still in Rome!! Aku ke italy cuman ke rome, vatican, milan aja. Stlh pulang langsung rencanain utk jelajah italy lainnya venice, florence, pisa dll (semangat nabung dulu). Vatican segitu indahnya buat aku ada hari yg dari jam 9 pagi sampai 7 malam aku full di vatican aja. Muter dari basilica ke museum ke sistine chapel. Trevi yg begitu penuh orang, spanish step yg ak cuman duduk liatin orang2., coloseum yg bejubel, pantheon yg megah indah, dan semua lorong jalannya ah sangat membekas di hati.. dan tentunya gelato! Pizza! Pasta! Baca tulisanmu suka bgt dech muach berasa jalan2 lagi..^^ itin kita hampir sama. Aku ams-belgium-rome-vatican-paris-ams. 15hari

  3. Hahaha sama, aku pas di Hong Kong juga 2 kali makan di tempat yang sama karena males nyari-nyari lagi, daripada kecewa.

    Agenda yang padat ya, Jen! Semalam di Rome, terus ke Milan, terus Amsterdam, terus flight ke Indonesia via Abu Dhabi. Kamu setrong!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!