79   1066
28   1322
49   1069
79   1316
60   1243
21   541
5   629
14   945
44   1261
39   1198

Europe Trip Part 3: Romantis Paris (+ Itinerary & Budget)

Paris! The city of love. Negara impian banyak gadis di seluruh dunia. Dari kecil kita terdoktrin dari TV, film, buku, bahwa Paris adalah kota cantik, erat dengan seni, dan romantis tiap sudutnya. Is it really that romantic?

I used to have a strong fascination towards anything French. Dulu jaman kuliah pengen banget menguasai bahasa asing lain selain Inggris. I thought French language was sexy, so I took a class. Kuliah di Bandung, aku ambil les bahasa Perancis di CCF (now IFI, Institut Français Indonesia). Cuma bertahan 3 bulan sih! Kuliahku dulu hectic sekali, plus ketika udah masuk past tense ternyata bahasa Perancis bikin mumet! Hahaha. Akhirnya berhenti tengah jalan. Tapi tetap ingin ke Perancis.

Seiring majunya sosial media, makin sering dengar tentang Paris, Perancis. Banyak yang bilang sekarang Paris banyak copet, homeless, dan imigran. Sudah tidak seindah dulu. Bahkan ada yang testimoni, “Paris is overrated! Cukup sekali deh.” Metro-nya bau pesing, orangnya rude. Katanya begituuuu. Nggak bohong, keinginan ke Paris jadi agak surut.

Aku bukan tipe yang gampang percaya review orang. “Harus ngalamin sendiri,” adalah pedomanku kalau traveling. Jadi, ketika tiket trip ke Eropa itu datang, Paris jelas masuk itinerary-ku. Let’s find out the reality about Paris.

What’s the reality of Paris?

DAY 2

BRUSSELS TO PARIS BERCY BY FLIXBUS

Setelah perjalanan sekitar 4 jam dari Brussels, tibalah kami di Paris. Bus Flixbus kami berhenti di Flixbus Quai de Bercy bus station.

Flixbus Bercy Paris

Duh, bus station-nya jelek banget! Kumuh. First impression tentang Paris jadi agak ngilfilin. Apesnya lagi, di luar hujan. Sambil gendong-gendong ransel. Ditambah disitu kami nggak dapat sinyal (agak underground memang). Keluar dari situ biar dapet sinyal, tapi kok gelap banget mana bau pesing. Haduuuuh! Mau langsung ke Metro, tapi kok lumayan jauh ya jalannya 1 KM (apalagi hujan dengan bawaan banyak). Akhirnya kami jalan keluar sedikit sambil kehujanan ke arah jalan besar. Kami putuskan meneduh sebentar di sebuah bangunan sambil mau order Uber (ternyata bangunan Cinematheque). Dan kami diusir sama sekuriti! Nggak boleh neduh. Kasian yak, dasar backpacker!

Akhirnya kami putuskan jalan saja sampai Metro Bercy. Sampai Metro, antrian mesin tiketnya panjang banget ampun deh! Kami ngantri mungkin ada 20 menitan. Ya sudahlah.

Selama di Metro aku pun waspada. Karena katanya kecopetan paling sering terjadi di Metro. Tapi ternyata aman-aman aja sih. Nggak ada yang mencurigakan. Mungkin copet juga males nyopet kami yang pake backpack ini, kelihatan nggak berduit (ya emang iya sih!) Huahaha.

CHECK IN @ AIRBNB

Untuk di Paris kami menginap 3 malam di Airbnb. Airbnb kami lokasinya strategis sekali. Beberapa ratus meter dari Metro Javel dan RER Javel, jalan sekitar 2 KM sudah sampai Eiffel.

Check in-nya tidak perlu bertemu owner-nya, kunci disimpan di locker. Step by step untuk check in lihat di app Airbnb. Kami tiba sekitar jam 11 malam tidak masalah. Kadang check in malam hari suka ribet janjian sama owner Airbnb, dll, tapi ini tidak.

Begitu masuk ruangan, kamarnya mungil. But it’s okay lah toh kami cuma numpang tidur, kebanyakan di luar ruangan. Yang bikin amazed cuma (nggak cuma sih) antara kamar tidur dan kamar mandi hanya dibatasi tirai! Begitu buka pintu masuk, kanan langsung kloset duduk! Huahahaha. Jadi bisa aja tuh ngobrol yang satu di dapur, yang satu lagi ‘nongkrong’ di kloset. It happened though.

Our Airbnb in Paris

Sempat room tour di IG story, dan DM langsung ramai dan pada share. Kocak bet memang. Kebayang kalo nginep sama yang nggak deket-deket amat, betapa awkward-nya.

Buka pintu langsung *jeng-jeng* kloset!

Tapi tersedia dapur, microwave, kulkas, hair dryer, iron, kamar mandi dengan air panas. Beberapa meter aja ke Metro, dekat dengan supermarket, bakery, dan lain-lain. Aku bakal mau nginep sini lagi nggak kalo ke Paris? Mau aja! In terms of practicality, it nailed everything.

Kemarin sempat browsing hotel/hostel di Paris memang mahal-mahal banget. Hostel saja rata-rata di IDR 500k untuk yang lokasinya strategis (bisa lebih murah kalo pinggir kota).

Airbnb in Paris

DAY 3

GETTING AROUND PARIS

Public transport di Paris udah oke banget! Ada Metro subway, RER train, tram, dan bus. Kalau lagi buru-buru atau bawa banyak barang, bisa naik Uber atau Kapten (taxi online).

Metro Paris mudah banget dimengerti. Kayaknya salah satu jaringan subway yang paling kusuka dari kota-kota/negara yang pernah kudatangi. Stasiunnya banyak dan jangkauannya luas, dan kalopun transit pindah line nggak jauh-jauh amat jalannya. Signage-nya mudah dimengerti. Harga Metro €1.8 one-way untuk Zone 1-2, di luar Zone tersebut ada additional cost.

Ticket machine
RER train. Kereta untuk tujuan suburbs Paris seperti airport CDG, airport Orly, Disneyland, atau Versailles. Lebih nyaman, kursinya hadap-hadapan
Metro Paris, mirip MRT Jakarta. Biasa untuk jarak pendek
City bus. Nyaman juga. €2 sekali naik, bisa bayar ke supir

VERSAILLES

Must visit when in Paris: Chateau de Versailles. Selain Eiffel Tower, mungkin inilah landmark paling terkenal yang dimiliki Perancis. Dari Paris, bisa menggunakan kereta RER Line C dan turun di Versailles Chateau Rive Gauche.

Chateau de Versailles
Cloudy day that day in Versailles

Untuk tiket Versailles, aku beli online melalui Klook. Tinggal menunjukkan booking-an ke ticket office di seberang Versailles station. Pada jam yang telah ditentukan, kami dikumpulkan bersama peserta lain dan 1 guide. Guide ini akan mengantarkan kita sampai ke dalam Versailles, membelikan tiket, dan membagikan audioguide (jika pesan). Setelah itu kita bebas keliling sendiri sepuasnya.

Tiket Lewati Antrean Versailles

Untuk masuk Versailles (dan museum lain pada umumnya di Eropa), selalu ada pemeriksaan x-ray. Disarankan jangan bawa tas besar. Tidak selalu ada tempat penitipan.

Penukaran tiket Klook di Guidatours
Guidatours
Stasiun Versailles Chateau Rive Gauche
Mampir Starbucks dulu untuk ganjal perut. Lokasinya di seberang stasiun, samping Guidatours
Diantar oleh guide hingga ke dalam Versailles

Lokasinya sebenarnya di pinggir Paris, di kota Versailles. Istana inilah simbol kekuatan absolut kerajaan Perancis dahulu. Ukurannya besar sekali, dan indah tiap sudutnya. I highly recommend this place. Biarpun kamu bukan pecinta sejarah, aku rasa akan tetap menikmati mengelilingi ruangan-ruangan di istana ini.

Hall of Mirrors
Marie Antoinette’s bedroom
Souvenir shop
Difotoin balik sama bapak-bapak yang minta tolong foto. Hasilnya ya gitu deh hehe yang penting niatnya mulia!
The garden

Sejarah Versailles panjang sekali, dan dikupas satu-satu di tiap langkah mengarungi luasnya istana ini. Secara singkat, dulunya area ini hanya hunting lodge kecil milik King Louis XIII. Kemudian di masa pemerintahan Louis XIV, memutuskan lodge tersebut diperbesar dan di-remodel menjadi istana megah. Pembangunan dan penambahan ruangan terus berlanjut hingga masa pemerintahan Louis XV. Pada masa Louis XVI, perubahan tidak terlalu besar-besaran karena finansial Perancis saat itu sedang buruk karena perang.

Versailles juga merupakan saksi revolusi Perancis dan berakhirnya monarki absolut di negara tersebut. Di istana inilah Louis XVI dan ratu Marie Antoinette ditangkap oleh rakyat yang memberontak, dan tidak lama kemudian meninggal dipenggal. Mereka dianggap hidup bermewah-mewah sedangkan rakyat kelaparan karena perang tak berkesudahan. A bit tragic, isn’t it?

The beatiful garden (although full of puddle because of the rain)

P.S.: Versailles ini GEDEEEEEEEEE banget. Kalau mau kelilingi semuanya kayaknya seharian juga nggak cukup. Untuk tiket di atas belum termasuk ke Grand Trianon (rumah peristirahatan Marie Antoinette), ada ticket extra untuk kesana. Recommended untuk sewa audioguide juga biar bisa mengerti sejarah tiap sudut Versaille.

EIFFEL @ NIGHT

Sepulang dari Versailles, kami ke Eiffel Tower. Jalan kaki saja dari Airbnb sambil menikmati malam. Jika naik Metro, bisa turun di stasiun Bir-Hakeim.

Seeing Eiffel tower from up close is magical. Biasanya cuma lihat di foto huhuhu. Kami lihat dari luar saja. Jika mau masuk ke dalam dan naik ke atas, tiketnya juga bisa beli di Klook.

Eiffel at night is magical
Bus stop untuk pulang ke Airbnb

BELANJA GROCERY (TIPS MAKAN IRIT!)

Banyak baca bahwa tips hemat untuk makanan di Eropa adalah belanja di supermarket. Kami nggak serajin itu masak. Untungnya di Airbnb ada microwave. Kami tinggal beli makanan untuk dipanasin deh.

Ngecek Google map, sekitar 700 meter dari Airbnb kami ada Carrefour mini gitu. Cus lah kami kesana! Dan banyak banget pilihan makanan microwave! Happy! Makan di McD disini saja minimal €10 per orang baru kenyang. Jadi makanan supermarket ini memang good deal sih.

Tinggal panasin saja! Range harga €2-10 tergantung menunya
Dari salad, pasta, hingga nasi

DAY 4

LOUVRE MUSEUM

Hello Louvre!
Naik Kapten ke Louvre

Harinya ke Musee de Louvre! Dari ke Louvre kami rencana naik bus. Tapi kami telat bangun! Sedangkan tiket Louvre kan ada jam masuknya. Akhirnya kami pesan Kapten (semacam Gocar atau Grabcar disana) supaya lebih cepat.

Tiket Louvre juga kami beli di Klook. Tinggal menunjukkan barcode saja. Disarankan untuk beli online, karena antrian tiketnya puanjaaaang. Belum lagi antri pemeriksaan x-ray. Disini juga disarankan jangan bawa tas besar.

Pintu masuknya di bangunan piramid.

Ready to see Madame Mona Lisa?
Louvre ini besar banget. Tiap area diberi nama. Jangan lupa ambil map dahulu supaya tahu mau kemana-mananya (gratis kok)
Finally, Mona Lisa!
Louvre: luar-dalam cakep!

If you like art, I highly recommend Louvre! Banyak banget tersimpan artwork yang selama ini cuma kita lihat di buku sejarah, buku pelajaran. I was an art & design student, so this visit was memorable to me. Jika nggak suka, bisa skip. Menikmati Louvre dari luar juga cakep kok.

PALAIS ROYAL

Beberapa ratus meter dari Versailles, berkunjunglah ke Palais Royal. Dulunya adalah istana raja. Sekarang berfungsi sebagai Constitutional Council dan Ministry of Culture.

Bagian dalam memang tidak bisa dikunjungi umum, tapi bisa ke tamannya, Jardin du Palais Royale. Atau melihat Buren’s Columns, artwork berbentuk kolom motif garis hitam putih.

Jardin du Palais Royal

ANGELINA PARIS

Pengen nongkrong cantik di kafe Paris! Sering dengar tentang Angelina dan the famous hot chocolate-nya, kami pun kesana. Pas banget kan dingin-dingin minum hot chocolate. Lokasinya beberapa ratus meter dari Palais Royal.

Angelina lokasinya seberang bianglala ini

We ordered 2 cups of hot chocolate, mont blanc, dan eclair miel (honey eclair). Buatku hot chocolate-nya manis banget dan ‘giung’. Aku bahkan nggak sanggup ngabisin. Buat Nadia sih enak, tapi setelah minum dia pun berasa pusing karena manisnya. Mont Blanc-nya yang juga populer rasanya fine aja, ini pertama kali kami makan Mont Blanc. Jadi nggak ada pembanding sih. Ternyata bagian atasnya itu adalah kacang (chestnut), rasanya agak mirip isi dorayaki. Aku cuma doyan eclair-nya, enak nggak terlalu manis.

Biarpun kurang cocok sama menu yang dipesan, tapi service-nya bagus banget disini. Staff-nya ramah dan helpful. Antrian masuk meskipun panjang tapi tertib dan teratur.

NOTRE DAME

Seperti yang kita tahu, di tahun 2019 ini katedral Notre Dame mengalami kebakaran. Hingga aku kesana, masih diperbaiki dan tidak bisa dikunjungi. Jadi cuma foto dari luar aja. Speedy recovery, Notre Dame!

Untuk kesini, naik Metro turun di Hotel Ville station.

Notre Dame from afar
Building cross Notre Dame

GRAND CAPUCINES

Mau ke Galeries Lafayette, tapi ternyata lagi renovasi! Akhirnya melipir belanja di Sephora, lalu cari kafe untuk nongkrong (lagi). Akhirnya randomly pilih kafe aja di tengah jalan. Namanya Grand Capucines.

Di Paris ini banyak banget kafe pinggir jalan. Dengan deretan kursi rotan di area outdoor, ini khas Paris banget! Tenang, duduk di bagian outdoor juga tersedia heater kok jadi agak hangat meski winter.

If you drink wine, bakal hepi karena nge-wine di Paris murah. Harganya biasanya sama dengan kopi atau kadang lebih murah.

DAY 5

CHECK OUT AIRBNB, TO GARE DU NORD (TITIP BARANG)

Malam ini kami akan melanjutkan perjalanan ke Barcelona dengan Flixbus. Karena jam 1 siang sudah harus check out dari Airbnb, kami akhirnya memutuskan langsung ke Gare du Nord saja untuk titip ransel.

Untuk loker penitipan barang tidak banyak tersedia di Paris. Biasanya ada di stasiun besar salah satunya ya Gare du Nord. Gare du Nord ini juga lokasinya cukup dekat dari Flixbus Paris Bercy dimana kami nanti akan naik bus. Pas deh.

Dari Airbnb, kami naik Metro ke Gare du Nord.

Gare du Nord
Cari signage penitipan barang, ada di Hall 3 Gare du Nord
Ticket for the locker!

Locker disini lebih oke sih daripada Brussels kemarin. Untuk masuk aja ada pemeriksaan x-ray dulu. Ada petugasnya juga yang bantuin. Harga tergantung ukuran loker, kami ambil yang €5. Lupa nyatet juga.

SACRE COEUR

Sacre-Coeur Cathedral

Another landmark to visit, Sacre-Coeur. Makanya touristy banget, penuh turis China pas aku kesana. Lokasinya agak di dataran tinggi. Jadi bisa lihat Paris dari atas di halaman depannya.

Manjat tangganya capeeek

Bisa dilihat langitnya mendung. Nggak lama kami disini, langsung gerimis! Huhuhu.

Karena hujan, kami akhirnya neduh sebentar di kafe. Namanya Le Progres. Pesan hot chocolate dan escargot. Eh, hot chocolate-nya aku lebih suka ini dari pada Angelina.

Le Progres

MONTMARTRE

Setelah hujan reda sedikit (tapi masih gerimis!), kami melanjutkan perjalanan ke Montmartre. Ini nggak jauh dari Sacre-Coeur, jadi usahakan itinerary-nya disatukan.

Montmartre ini cantik! Isinya jejeran kafe dan toko-toko mungil yang charming. Kemarin pas browsing hotel, ada beberapa pilihan hostel affordable juga sekitar sini. Next time, mungkin mau coba menginap area Montmartre.

Perks of having nama pasaran

PIGALE BASKETBALL

One of my bucket list in Paris!!! Pertama lihat Pigalle basketball court colorful ini di Instagram, langsung pengen kesini. Distinctive banget, di antara bangunan Paris yang mayoritas klasik dan berwarna netral. Lokasinya di seberang toko fashion Pigalle.

Lapangan ini untuk umum, tapi sering digembok kalo lagi nggak ada yang pakai lapangannya. Lucky me, pas kesana nggak digembok. Tapi lagi dipake main banyak orang! Huhu. Akhirnya pergi ke Moulin Rouge dulu, pulangnya balik lagi kesini dan cuma ada 1 orang yang main! Yay!! Rejeki nggak kemana.

Waktu pertama kali sampe. Rame πŸ™
Kedua kali datang, cuma 1 orang yang main! Horeee!

MOULIN ROUGE

Dari kecil suka banget lagu Lady Marmalade-nya Christina Aguilera, Pink, Lil’ Kim, & Mya. Mau banget ngeliat Moulin Rouge walau hanya luarnya. Ini lokasinya nggak jauh dari Pigalle, tinggal jalan kaki aja.

Happy kid!

ARC DE TRIOMPHE

Another beautiful landmark of Paris. Berjalan kaki sepanjang Champs-Elysees dan berujung ke Arc de Triomphe.

Arc de Triomphe
Nunggu lama sampai jalananya agak sepi LOL

EIFFEL TOWER (AGAIN!)

Spot terakhir kami di paris adalah Eiffel tower lagi. Kemarin belum foto pas terang soalnyaaa! *tetep*

Apesnya, masih gerimis dan angin. Duh! Langitnya abu-abu. Yaudahlah. Next time ke Paris pas summer kali ya biar langitnya biru. Amin!

Eiffel Tower view from Trocadero
Jajan waffle di Trocadero

FLIXBUS TO BARCELONA

Malamnya kami naik bus Flixbus menuju Barcelona. Naiknya dari Paris Bercy, bus station yang sama dengan kemarin Brussels-Paris. Setelah dari Gare du Nord ambil ransel, kami pesan Kapten untuk kesini.

Karena kami sudah book semua online, disini cuma tinggal naik bus saja. Sempat antri loket Flixbus soalnya bingung bus-nya parkir dimana, jadi tanya petugas. Disarankan beli tiket online saja. Soalnya bus station ini hectic dan staff-nya lumayan jutek haha. Or she just had a bad day, I don’t know hehehe.

Untuk kesini, Google map aja ‘Flixbus Paris Bercy’.

Loket Flixbus Paris de Bercy

Dari keseluruhan trip Eropa ini, Paris kayaknya jadi kota favoritku setelah Rome. I gotta give the edge to Rome, karena saat aku di Paris cuacanya jelek terus. Kalo cuacanya bagus, mungkin aku akan paling suka Paris. Setiap sudutnya terasa magis. Bangunannya cantik banget. Banyak banget momen, “Oh! Ya ampun aku pernah lihat ini di buku/TV/film!” setiap jalan-jalan di Paris. Juga, karena aku pernah les bahasa Perancis sedikit jadi lumayan ngerti sih beberapa plang toko atau kalo baca menu. It felt familiar.

Soal copet dan beggar, saat aku kesana nggak terlalu parah. Padahal aku main ke daerah touristy terus. Tapi tetap harus waspada, karena benar-benar banyak testimoni orang kecopetan dan kemalingan di Paris. Jangan karena aku merasa aman disini, tingkat waspadanya diturunkan. Selama jalan di Eropa aku pakai money belt, gembok tas, dan lain-lain. Super jaga-jagalah. Jangan rempong juga, jangan kelihatan turis banget. Supaya tidak diincar copet. Paris is beautiful and you will regret not visiting her. Mau balik lagi? PASTINYAAA. Jadi pengen belajar bahasa Perancis lagi sih.

ITINERARY & BUDGET DAY 3, 4, 5 IN PARIS

P.S. :

  1. Perhitungan di atas untuk 2 orang (2 pax)
  2. EUR adalah hitungan dalam Euro, dan IDR untuk perkiraan dalam Rupiah (dengan asumsi 1 Euro = Rp 16.000,-)
  3. Trip di atas dilakukan pada bulan November 2019

16 Comments

  1. Indira V
    December 23, 2019 / 10:39 am

    thankyou so much for sharing, aku semakin termotivasi nabung untuk liburan kesana, suaru hari nanti πŸ™‚ aamiin

    • anandary
      Author
      December 23, 2019 / 11:46 am

      Wah gercep langsung baca! Thanks so much ya Indira for reading! Amiiin semoga post-ku bisa membantu kamu planning kesana ya!

  2. lina
    December 23, 2019 / 3:32 pm

    Asik posting lagi, mau info detail air bnb nya makasih~

    • anandary
      Author
      December 24, 2019 / 3:05 pm

      Sudah di apdet yaaa

  3. December 27, 2019 / 1:47 am

    paris memang cantik ya

    btw parahan mana kak copet ama pengemis nya. brussels apa paris? dengar2 belgia juga banyak copet ama pengemis nya

    • anandary
      Author
      December 28, 2019 / 6:03 am

      Sama-sama agak banyak… Aku kemarin ngerasanya parahan Brussels sih daripada Paris

  4. Dhania
    December 27, 2019 / 6:22 am

    hai ka, boleh tau ga kamera dan lensa apa yg sehari-hari dipake untuk feed ig dan blog? ada saran ga ya kamera apa yg bagus hasilnya dan suitable for beginner? maaf oot, terimakasih sebelumnya πŸ™‚

    • anandary
      Author
      December 28, 2019 / 5:40 pm

      Aku pakai Sony A7ii lensa 28mm f2. Buat beginner, coba datang ke toko kamera aja cobain dulu paling cocok di tangan apa. Milih kamera kayak milih jodoh soalnya, cocok-cocokan. Aku dulu gitu, tertarik pakai brand X, eh begitu coba-coba di toko jatuh cintanya sama Sony. Sesuaikan sama budget juga.

  5. NAZILLA
    December 29, 2019 / 2:15 pm

    salfok akutu kok foto depan moulin rouge leggingnya kemana ka jen? haha gemayy ka :3

    • anandary
      Author
      December 29, 2019 / 3:11 pm

      Wkwkwk sadar aja kamuuuu! Digulung dong biar fotonya bagus huahaha #demikonten

  6. January 1, 2020 / 10:55 am

    Fotonya as usual cantik-cantiiiik, jadi serasa ikut jalan-jalan sambil dengar cerita dan penjelasannya hehehe. By the way, soal copet, jujur lho setelah visit banyak negara dengan rumor coper bertebaran di mana-mana, saya jadi a bit grateful karena Indonesia terbilang aman untuk urusan copet di area wisata πŸ˜€

    Semoga ke depannya Paris dan kota-kota besar lainnya jauh lebih aman agar kita sebagai turis juga nggak kapok untuk kembali berlibur ke sana. Hehehe. Terima kasih untuk sharing bermanfaatnya, keep writing ya :>

    • anandary
      Author
      January 4, 2020 / 5:04 am

      Terima kasiiih! Eropa juga secantik itu jadi aku foto-foto effortless saja haha.

      Ah, true! Biarpun kemarin aku gak mengalami kecopetan, tapi kalo baca-baca tentang pengalaman orang Indonesia kena scam dan trik copet sana suka terpana. Triknya banyak banget, dari nyemprotin cairan biar kayak tai burung lah dll. Aku setuju sama kamu, jadi merasa lebih grateful di Indonesia ya. Tapi nggak tahu juga sih apakah itu karena kita locals? Mungkin locals kalo di Paris juga aman-aman aja hahaha. Pengen deh tanya sama turis luar, aman mana jalan-jalan ke Perancis atau Indonesia?

  7. January 3, 2020 / 10:40 am

    Suka sama gaya jalan-jalannya Jennifer nih. Backpacker tapi nggak harus selalu ngoyo jalan kaki atau naik metro, kalo harus naik taksi online pun juga woles. Ada saatnya makan sama mi instan, ada saatnya juga nongkrong fancy di cafe. Yang pasti, OOTD-mu never fails πŸ˜€

    • anandary
      Author
      January 8, 2020 / 11:34 am

      Wkwk kayaknya aku backpacker premium or flashpacker sih sebenarnya ya. Ngirit di pos tertentu aja, di pos lain tetap splurge! Huahaha

  8. Rhamadan
    August 18, 2020 / 2:14 am

    Hi Jennifer,

    Mau tanya, waktu ke europe bulan november cuaca disana bagaimana? Apa ada tips2 yang mesti dilakukan or di avoid?

    Thanks.

    • anandary
      Author
      August 18, 2020 / 1:37 pm

      Cukup dingin, terutama Amsterdam, Paris, Brussels. Pas di Barcelona sih lebih hangat, lebih enak. Terkadang hujan. Rajin cek weather forecast, dan bawa payung. Outfit-nya yang gampang di’bongkar pasang’. Gampang dilepas kalo kepanasan, gampang ditumpuk lagi kalo dingin. Biasanya aku pakai sweater plus bawa coat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected!