Kalau ditanya apa kota favoritku di trip India ini, jawabannya jelas JAISALMER!
Susah payah usaha untuk sampai di kota Jaisalmer (bisa baca cerita lengkapnya di India Trip Part 2), ternyata tidak sia-sia karena kota ini jadi kota favoritku di India. Aku merasa kota ini paling nyaman, orangnya paling ramah, dan wisatanya unik dibanding kota sebelumnya.
DAY 4
JAISALMER STATION
Akhirnya kami sampai di Jaisalmer setelah 11 jam lebih di kereta (baca ceritanya di India Part 2: Taj Mahal). Di stasiun, kami sudah dijemput tuktuk yang sudah di-arrange oleh hotel tempat kami menginap Suraj Hotel Jaisalmer. Driver tuktuknya menunggu dengan kertas bertuliskan nama kami, jadi mudah menemukannya.
HOTEL SURAJ JAISALMER
Hotel Suraj Jaisalmer berlokasi tepat di tengah area Golden City. Area Golden City ini tidak boleh dimasuki oleh tuktuk karena jalannya relatif sempit, jadi kita harus berjalan kaki sedikit dan agak menanjak jalannya untuk mencapai hotel. Mungkin agak ribet kalau bawa koper terlalu besar, untungnya kami cuma bawa ransel.
Suraj Hotel dan banyak hotel lainnya di Golden City Jaisalmer ini berada di bangunan layaknya kastil. If you want to try this unique experience, I encourage you choose a hotel inside the Golden City.
DESERT TOUR
Kami makan siang kilat di rooftop Suraj Hotel, karena jam 2 siang kami sudah harus berangkat untuk desert tour. Desert tour ini kami book dari Suraj Hotel supaya tidak ribet cari-cari lagi. Kalau mau cari sendiri juga bisa sih ada banyak yang menawarkan desert tour di sekitar Golden City. Desert Tour yang kami ambil seharga INR 1900 (sekitar Rp 380.000) per orang sudah termasuk makan malam di desert. Ada opsi menginap semalam juga di desert dengan tambahan biaya. Tapi karena saat itu musim dingin, menginap di desert jelas bukan pilihan kami.
Gurun di Jaisalmer bernama Thar Desert. Gurun ini bukan gurun yang luas banget begitu sih, tapi lumayan karena aku belum pernah ke gurun sama sekali seumur hidup. Dari Golden City kami dibawa sampai Desert Village untuk melihat-lihat, baru dilanjut naik unta ke bagian lebih tengah gurun.
Setelah keliling desert village sebentar, kami dipandu untuk naik ke camel masing-masing.
Naik unta rasanya kayak apa? Lumayan serem sih awalnya! Karena tinggi banget, kebayang kalo jatuh sakitnya kayak gimana? Tidak terlalu berbeda dengan naik kuda sih menurutku. Kalau naik unta saat jalan menurun, siap-siap dorong badan kita ke belakang supaya tidak terjungkal ke depan.
Persiapkan pantat kalian untuk naik unta karena durasinya cukup lama, mungkin sekitar 1 jam hingga sampai ke tengah gurun. Oh ya, jangan lupa pakai kostum yang tepat ya! Untuk wanita jangan pakai rok.
Saat waktu makan tiba, gurun sudah gelap gulita. Pencahayaan kami cuma cahaya bulan dan api unggun yang sudah dibuat oleh staf desert tour-nya. Hanya dengan melihat foto di atas aku sudah kangen makan curry-nya yang enak huhu.
Tiga peserta lainnya akan lanjut tidur di desert. Sistemnya seperti ‘camping’ gitu sih tapi tanpa tenda hanya dengan kasur saja. Tidak ada kamar mandi dan toilet ya.
Kami pengen banget sih ikut bermalam di gurun juga tapi tidak memungkinkan karena besok siang kami sudah ada flight ke Jaipur. Lagipula dingin banget! Tidur di kamar hotel saja kami minta selimut dobel. Semoga ada kesempatan lagi ke Jaisalmer dan cobain tidur di gurun.
Kami pun pulang di antar mobil kembali ke hotel.
DAY 5
BREAKFAST @ HOTEL SURAJ
Salah satu fasilitas terbaik dari menginap di Hotel Suraj adalah, kalau mau makan tinggal nyeberang ke bangunan seberang (masih part dari Hotel Suraj) dan makan di restorannya yang berlokasi di rooftop. Menunya enak-enak, dan bisa sekalian santai-santai menikmati pemandangan Jaisalmer dari atas.
Breakfast ini tidak include dari harga kamar ya, jadi nanti bill-nya akan ditambahkan saat check out.
SHOPPING di JAISALMER
Belanja di Jaisalmer, kami hanya perlu berjalan kaki beberapa langkah dari hotel dan sudah ketemu berderet kios-kios. Hands down, Jaisalmer is the best place that we visited in India to shop!!! Harganya cenderung murah, lebih murah dari Jaipur apalagi Agra. Kalo di Jaipur, kita harus extra usaha untuk nawar. Kalo di Jaisalmer engga, penjualnya nggak getok harga terlalu tinggi. Dibujuk sedikit, biasanya penjualnya mau ngalah hehehe.
Di Jaisalmer juga banyak kerajinan kulit, dan kata temanku yang pernah ke Jaisalmer harganya pun murah. Aku sendiri tidak mengecek karena terlalu excited belanja tas dan sandal etnik.
BADA BAGH
Tujuan kami hari ini sebelum ke airport sore nanti adalah Bada Bagh dan Gadsisar Lake. Untuk kesana, kami meng-hire tuktuk di area depan Golden City. Setelah tawar menawar, kami sepakat dengan harga INR 1000 (sekitar Rp 200.000) untuk rute Golden City > Bada Bagh > Gadsisar Lake > Golden City > Jaisalmer Airport. Airport ini letaknya lumayan jauh jadi memang agak mahal untuk tuktuknya.
Supir tuk-tuk kami di Jaisalmer baik banget. Bapak-bapak gitu. Setelah beberapa pengalaman naik supir tuk-tuk di India, kami lebih suka driver yang sudah paruh baya. Nggak terlalu bawel, tapi tetap informatif tentang tempat wisata hahaha. Kalau yang masih muda, kadang terlalu chatty suka kepo. Tapi ya ini cuma menurut pengalaman kami seminggu ini ya. Sayang, bapak ini nggak punya Whatsapp jadi nggak bisa dihubungi lagi 🙁 semoga sehat dan semangat narik tuk-tuknya ya Pak!
Tiket masuk Bada Bagh adalah INR 150 (sekitar Rp 30.000,-) per orang dan jika membawa kamera dikenakan lagi INR 100 (sekitar Rp 20.000,-). Di Bada Bagh, biasanya kita akan dihampiri oleh tour guide lokal yang menawarkan penjelasan mengenai Bada Bagh. Karena iseng pengen tahu, akhirnya iya-in aja. Dari awal sudah nanya berapa rate-nya, akhirnya kita kasih sekitar INR 200 (plus kita suruh-suruh motoin terus sepanjang disana).
Bada Bagh adalah kompleks berisi cenotaphs. Cenotaphs adalah nisan tanpa jenazah di dalamnya, biasanya dipersembahkan dari keluarga kerajaan untuk anggota keluarga yang meninggal.
Di Bada Bagh ini, cenotaphs dipersembahkan oleh permaisuri untuk raja yang meninggal. Satu raja bisa memiliki banyak cenotaphs karena istrinya juga banyak.
Disini aku juga sempat nanya kenapa Jaisalmer disebut Golden City? Jadi, memang Jaisalmer terkenal akan produksi batu berwarna kuning ini. Dan batu ini, semakin dipegang malah semakin bersinar dan glossy. Layaknya emas asli.
GADSISAR LAKE
Tidak jauh dari area Golden City, akan kamu temukan Gadsisar Lake. Danau ini tidak terlalu besar, tapi lagi-lagi entah mengapa enak banget dikunjungi. Tidak terlalu ramai turis. Di tengahnya banyak perahu-perahu angsa seperti di TMII. Masuk ke area Gadsisar Lake ini gratis.
Di jalanan setapak menuju Gadsisar Lake juga banyak orang berjualan. Kita pun ‘nyangkut’ dan beli sandal etnik disini hehe.
BACK TO JAIPUR WITH SPICEJET
Kalau berangkat dari Jaipur ke Jaisalmer kami menggunakan moda transportasi termurah alias kereta sleeper, untuk balik ke Jaipur kami menggunakan moda transportasi termahal: PESAWAT!
Selain untuk menghemat waktu, juga biar sekalian nyobain seluruh moda transportasi India lah. Kereta sudah, tuktuk sudah, sewa mobil sudah, pesawat antar kota pun sudah. Biar lengkap pengalamannya. Jaisalmer Airport tidak terlalu besar, tapi masih sangat baru dan terawat.
Untuk pesan pesawat antar kota di India, kami menggunakan app Makemytrip. Pembayarannya dengan CC. Tiket pesawat SpiceJet rute Jaisalmer-Jaipur saat itu fare-nya INR 3.308 (sekitar Rp 660.000,-) per orang. Sudah include bagasi 15 kg per orang.
See you in the last post of India Trip, Part 4: Last Day in Jaipur!
RESUME ITINERARY & BUDGET DAY 4 & 5:
P.S. :
- Perhitungan di atas untuk 2 orang (2 pax)
- INR adalah hitungan dalam Rupee, dan IDR untuk perkiraan dalam Rupiah (dengan asumsi 1 Rupee = Rp 200,-)
- Trip di atas dilakukan pada bulan Januari 2019
Kak mau tanya, kalo solo traveling (cewek) ke India recommended ngga?
Tergantung ke kota apa. Kalaupun sendiri, aku recommend kamu minta ditemenin seharian sama driver tuktuk kalau mau keliling supaya lebih aman dan bisa minta tolong fotoin juga sih. Kalau sehari-hari itinerary cuma hotel-tempat wisata-hotel, dan semuanya di-drop langsung sama tuktuk driver (alias kamu nggak ada sliweran sendirian di bukan tempat wisata) menurutku aman.
oke thank you kak, aku tunggu tips and tricks lainnya yaa 😊
Hai Jen,
baca blog kamu bikin aku penasaran dgn India, tapi ketakutan aku masih besar karena banyak funfact dari blogger lain yg not worth to visit India tuh, terutama utk traveller perempuan. Huhuhuu galau.
I don’t know if u lucky or not, selain tragedi kereta itu kayanya semua menyenangkan gak spt cerita2 blogger lain ttg India.
Kalo boleh, please share dalam satu page blog kamu mengenai tips & trick utk liburan ke India. Dan +/- apa selama kamu trip kesana.
Thank you
Thank you for the suggestion!!! Iya emang banyak yang minta tips n trick untuk female traveler kesana. Setelah blogpost India kelar akan kutulis ya 🙂
Halo kak, selama di India kakak foto fotonya semua diambil pakai kamera apa dan lensa apa? , thank you ❤️
Sony A7ii lensa 28mm F2 🙂
Wah Jaisalmer keren juga ya. Sayang aku gak ke sana waktu itu. Padahal pengen banget ngerasain padang pasir dan naik unta di sana..
Wah, padahal Jaisalmer kota favoritku. Mau banget balik kesana lagi hehe
Pesan tuktuk dan tour gurun dan sekitar jaisalmer melalui Klook juga kak?
Tuktuk cegat aja di tengah kota. Desert tour sudah ditulis di atas aku book dari hotel Suraj Jaisalmer.
Tarif tuktuk seharian berapa ya kak? Aku orangnya gak pinter nawar soalnya jadi mendinh tau kira-kira harga yg pantas berapa rupee. Trims
Sudah ditulis di atas, coba dibaca lagi
Mau tanya….klo travelnya menggunakan kereta,repot ga ya pake koper?dan maaf apakah muslim friendly untuk yg menggunakan hijab?
Saya kemarin bawa koper kok. Normal lah repotnya, usahakan sudah ada kendaraan yang antar jemput dari stasiun. Pakai hijab menurutku aman aja, di sana banyak yang pakai hijab.
Makasi reply nya 😊 mau tanya untuk e-visa..td coba masuk ke link nya, tp kenapa Indonesia ga termasuk negara yg eligible untuk apply e-visa ya?apa benr passpport Indonesia 2022 sdh tdk perlu visa ke India?
Setahuku karena pandemi kebijakan evisa ke India untuk paspor Indonesia kayaknya dihapuskan sementara. Sekarang harus apply ke kedutaan. CMIIW.