Setelah beberapa hari di Hanoi (yang ramai namun oldies, menyenangkan deh!), akhirnya menuju ke kota tujuan kedua di Vietnam yaitu Da Nang. Kota Da Nang ini sedang naik daun dalam peta pariwisata Vietnam karena Ba Na Hills. Turis berdatangan dari berbagai macam negara untuk ke kota ini. Ada apa saja ya di Da Nang?
Read my Vietnam Part 1: Hanoi blogpost, here!
DAY 4
SLEEPER BUS TO DA NANG
Setelah 14 jam perjalanan di sleeper bus, akhirnya sampai juga di Da Nang. Awal cerita lengkapnya bisa dibaca di Vietnam Trip Part 1: Hanoi.
Do I recommend sleeper bus from Hanoi to Da Nang? Yes, if you have a tight budget. Bus-nya sih fine aja, nggak seburuk yang diberitakan orang di internet. Jelas bukan luxury bus, tapi selama AC-nya dingin, tempat duduknya empuk, nyetirnya nggak ugal-ugalan, nggak nurunin penumpang sembarangan, bagiku oke.
Pernah 2 kali naik sleeper bus di Asia sebelumnya, rute Bangkok-Chiang Rai, dan Singapore-KL. Kalo dibandingin, kurang suka sih sama formasi kursi bus di Vietnam yang kayak begini karena agak limited ruang geraknya. Lebih suka bus yang tingkat beneran tingkat, bukan kursinya aja yang tingkat. Kalo buat orang tua kayaknya model bus begini kurang oke, kasihan mesti manjat-manjat.
Oh, dan nggak ada colokan USB juga jadi nggak bisa nge-charge. Sleeper bus Bangkok-Chiang Rai ada TV dan colokan USB soalnya, mohon maaf standarku jadi lumayan tinggi soal sleeper bus :p
Buat yang mau baca pengalaman naik sleeper bus Bangkok-Chiang Rai bisa baca disini.
CHRISTINA DA NANG SEAHORSE
Dari jalan tempat kami diturunkan dari bus, kami order Grab untuk ke hostel pertama kami di Da Nang, Christina Da Nang Seahorse.
Hostel ini harganya lebih mahal sedikit dibanding hostel lainnya di Da Nang (tapi tetap murah banget untuk standar Asia tenggara). Aku recommend sekali hostel ini. Ada pilihan private room juga untuk yang mau kamar pribadi.
Bangunan dan kamarnya masih baru. Interior-nya apik, bersih. Di lantai bawah ada cafe kecil buat nongkrong, The Joi Factory (tiap tamu hostel dapat voucher untuk pesan disini). Dekat mini market, restoran, dan kafe. Hanya beberapa langkah dari Han River. Staff-nya juga ramah. Kalau mau naik bus ke Hoi An, halte busnya tidak jauh dari sini.
Downside dari hostel ini menurutku kamar mandinya yang shared bathroom campur laki-laki perempuan. Aku lebih suka shared bathroom yang dibagi gender. Lebih leluasa aja kalau dibagi perempuan dan laki-laki. Tapi kamar mandinya bersih sekali, modern, walau biliknya tidak terlalu banyak. Untungnya tiap lantai okupansinya juga tidak banyak jadi kamar mandinya lebih sering sepi.
Kami pun menyewa motor via hostel, biayanya VND 150.000 (belum bensin). Hostel ini bukan penyedia langsung motornya ya, mereka kerjasama dengan rental motor yaitu Motorvina Da Nang.
HAN RIVER DA NANG
Hanya beberapa langkah dari Christina Da Nang Seahorse, terdapat Han River. Han River ini adalah sungai yang membelah kota Da Nang. Kalau malam bagus sekali dengan lampu-lampunya, siang hari malah biasa saja. Di pinggir sungai ini juga banyak kafe dan nightlife yang bisa dikunjungi.
STREET FOOD DINNER
Malamnya kami cari makan di kaki lima pinggir jalan dekat hotel. Bentuknya mirip sop daging. Kendala bahasa kami jadi nggak tahu daging apa, tapi sepertinya pork. Gurih, dan kenyangin. Walau yah lagi-lagi kok berasanya makanan Vietnam agak hambar ya untuk ukuran lidahku?
DAY 5
BA NA HILLS
Hari ini kami ke tujuan utama di Da Nang, Ba Na Hills.
Ba Na Hills ini lagi ngehits banget. Terutama karena foto Golden Bridge-nya yang viral di sosial media. Ba Na Hills ini adalah kompleks wisata bergaya medieval Eropa. Lumayan bikin penasaran karena baca review-nya cukup bagus.
Lokasi Ba Na Hills ini cukup jauh dari pusat kota Da Nang, sekitar 1 jam berkendara. Transportasi umum kesini bisa menggunakan taksi atau Grab. Kami kesana dengan motor sewaan.
Tiket Ba Na Hills kami beli di Klook . Sampai sana tinggal kasih tunjuk bukti pembelian dari handphone saja. Kalau beli tiket dari 3rd party apps, loketnya berbeda dari loket biasa. Harus ke ruangan agak ke kiri dari pintu masuk. Harga tiketnya VND 750.000 (sekitar Rp 450.000,-). Ada juga paket tiket dengan antar jemput dari hotel dan lunch buffet. Silakan cek di Klook.com .
Disarankan beli tiketnya online saja karena antrian tiket manual sering panjang.
Kompleks Ba Na Hills ini luas sekali dan terdiri dari beberapa spot. Dari masuk saja kita langsung disuguhkan naik cable car, dan nggak cuma satu tapi banyak. Menghubungkan antar spot wisata yang ada. Ba Na Hills lokasinya di atas bukit jadi memang harus naik cable car dari gerbang utama ke spot utama wisatanya.
Pecinta cable car pasti puas ke Ba Na Hills. Cable car-nya masuk Top 10 most impressive cable car infrastructure systems worldwide oleh CNN. Buat yang takut ketinggian mungkin agak bikin ngeri.
Dari pertama kali masuk, sudah dibuat kagum karena terlihat Ba Na Hills ini well-designed dan nggak abal-abal. Sayangnya saat aku datang Ba Na Hills ini masih under construction beberapa bagiannya, alias belum kelar. Masih under construction saja sudah seramai ini. Hebat sih Vietnam! Wisatanya sedang maju pesat. Turisnya kebanyakan dari Korea, dan China.
Setelah naik cable car, spot pertama adalah Golden Bridge. Haduh, Golden Bridge ini rame banget! View-nya sih sangat memukau karena di atas bukit. Sempat coba ambil foto beberapa kali disini tapi susah setengah mati karena ‘bocor’ terus. Padahal itu weekdays, nggak kebayang kalau weekend.
Dari area Golden Bridge, lanjut naik cable car lagi ke French Village.
Nggak banyak atraksi disini selain bangunan-bangunan bergaya Perancis dan parade di jam-jam tertentu. Ada banyak restoran disini, dan ada beberapa yang all you can eat. Harganya bervariasi.
French Village ini juga merupakan lokasi hotel Mercure Ba Na Hills. Kalau kalian memang niat menikmati Ba Na Hills secara maksimal, disarankan menginap di hotel ini. Lumayan banget bisa visit Ba Na Hills dari pagi-pagi banget sebelum buka, jadi belum terlalu ramai. Tapi perlu diingat bahwa hotel ini jauh dari kota dan di atas gunung juga. Lewat jam 5 sore, cable car untuk turun sudah tidak berfungsi lagi. Jadi benar-benar mengandalkan fasilitas hotel untuk makan dan hiburannya.
Di French Village ini ada satu wahana yang bisa dinaiki yaitu Alpine Coaster. Free entry. Untuk naik ini lumayan ngantrinya 1,5 jam. Karena ini satu-satunya wahana gratis, jadi antriannya mengular. Sensasinya mirip naik toboggan di Great Wall Mutianyu, China. Kita duduk di semacam kursi bertuas untuk remnya. Di ending ditawarkan jasa cetak foto. Aku pun cetak untuk kenang-kenangan.
Lanjut naik cable car lagi ke Flower Garden dan Linh Ung Pagoda.
Dari sana lanjut naik cable car lagi dan ternyata mengarah kembali ke Golden Bridge. Pukul 16.30, saat Ba Na Hills hampir tutup, ternyata Golden Bridge-nya lebih sepi. Akhirnya foto lagi deh hahaha.
Jam 17.00, saat Ba Na Hills hampir tutup, kami pun turun menuju pintu gerbang keluar. Saat keluar banyak ‘abang-abang’ supir Vietnam menawarkan mobil untuk ke kota. Ada Grab motor segala, jadi sepertinya bisa order Grab disini.
Kami pun ke arah parkiran motor dan melaju kembali ke kota Da Nang.
KFC
Setelah sampai di tengah kota Da Nang, kami cari fast food. Pilihan jatuh pada KFC, sekalian nyobain rasa ayam KFC Vietnam.
DAY 6
TACO NGON
Sebelum menuju ke tujuan utama Hoi An, pagi itu kami sarapan di Taco Ngon. Harus agak naik motor menyeberang sungai dari hostel, tapi searah menuju Hoi An.
Kesini karena review-nya cukup bagus di TripAdvisor dan kami pengen coba makanan lain selain Vietnamese food. Turned out, rasa taco-nya biasa aja sih. Tapi lumayan buat ganjal perut.
HOI AN
Hari ini kami menuju kota Hoi An. Hoi An ini berlokasi sekitar 1 jam dari Da Nang. Ada bus umum di dekat hostel untuk kesana, tapi kami sewa motor saja supaya lebih mobile.
Kota Hoi An ini cantik banget dan serba kuning! Agak menyesal hanya sebentar di Hoi An, mestinya menginap setidaknya satu malam. Hoi An ini touristy banget sih, agak penuh sama turis. Lebih touristy dari Da Nang. Terasa begitu mungkin juga karena areanya lebih padat ya. Laid-back vibe is strong here. Sekilas agak mirip Legian, Bali tapi lebih vintage dan serba kuning.
Di Hoi An kami cuma sempat nongkrong di kafe dan keliling sebentar jalan kaki. Ada temple cantik di Hoi An dan spot-spot lainnya tapi tidak sempat dikunjungi karena kami harus segera balik Da Nang untuk check in di hotel kedua.
Hope to see you again, Hoi An!
DA NANG BEACH
Di jalan menuju Hoi An, kami melewati Da Nang beach yang ternyata cantik! Suasananya kayak di Miami, Florida, karena bersisian dengan gedung-gedung tinggi. Kebanyakan adalah gedung hotel. Pantai di bagian sini untuk umum dan masuknya gratis.
Awal pilih penginapan di Da Nang memang agak bingung mau menginap di daerah mana. Setelah ke Da Nang, menurutku pilihan menginap di hotel hadap pantai ini bakal seru sih. Nama areanya My An. Sepanjang sisinya juga banyak resort dengan private beach.
DRAGON BRIDGE DA NANG
Salah satu ikon dari Da Nang yaitu Dragon Bridge.
Beruntung keliling di Da Nang naik motor jadi gampang melipir buat foto. Kami berhenti di underpass jembatan, lalu parkir motor di semacam warung di bawah jembatan. Setelah parkir, kami agak ‘dipaksa’ untuk order minuman sama ibu-ibu penjaga warung. Agak malas sih karena nggak niat jajan sebenarnya, tapi akhirnya kami beli air kelapa. Setelah minum, baru naik tangga ke atas jembatan untuk foto berlatar belakang Dragon Bridge.
DA NANG CATHEDRAL
Sudah lama pengen foto di depan pink church kalau ke Vietnam. Kukira hanya ada di Ho Chi Minh City, tapi ternyata ada juga di Da Nang!
Sayangnya, kami datang sore hari dan gelap banget alias shadow karena matahari di belakang gedung sehingga berbayang. Sedih! Foto jadi kurang paripurna. Yah, mungkin ini pertanda harus ke Da Nang lagi lain kali.
SANTORI DA NANG HOTEL
One of my best find hotel in Da Nang, Santori Da Nang Hotel. Secara umum, hotel di Vietnam memang murah-murah banget. Termasuk di Da Nang. Kayaknya Vietnam negara termurah meriah yang pernah saya datangi. Jadi kalau browsing hotel di Vietnam, take your time, karena pilihannya banyak banget dan nggak mencekik dompet.
Karena di Da Nang 3 malam, 1 malam terakhir pilih stay di hotel lain. Pilihan jatuh pada Santori Da Nang Hotel. Rate-nya hanya Rp 350.000,- per malam. Private room, breakfast included, with rooftop swimming pool. Interior-nya agak bergaya Santorini, Yunani.
Overall puas sama hotel ini, semurah itu tapi fasilitasnya oke. Yang agak kurang mungkin lokasinya karena nggak terlalu dekat kemana-mana. Tapi hotel ini dekat banget airport, sampai-sampai bisa lihat landasan pesawat dari rooftop. Sengaja pilih hotel ini untuk malam terakhir di Da Nang supaya mudah ke airport.
DAY 7
DA NANG INTERNATIONAL AIRPORT
It’s our last day in Da Nang! Hari ini langsung menuju ke negara keempat sekaligus terakhir dari trip ini, Thailand.
Kirain airport Da Nang bakal kecil, tapi ternyata bagus banget. Jangan mepet kalau ke airport sini, karena antrian imigrasinya lumayan panjang. Maklum, kota touristy.
It’s been lovely. See you again, Vietnam!
ITINERARY & BUDGET DAY 4, 5, 6, 7 IN DA NANG
P.S. :
- Perhitungan di atas untuk 2 orang (2 pax)
- VND adalah hitungan dalam Dong, dan IDR untuk perkiraan dalam Rupiah (dengan asumsi 1 Vietnam Dong = Rp 0,6,-)
- Trip di atas dilakukan pada bulan Maret 2019
Kyaaaaaa hostelnya cakeeeppp!
Bener, Jen. Penginapan di Vietnam itu murah-murah dan bagus-bagus! Gue sampe bingung karena saking banyaknya pilihan. Pokoknya kita kaya raya kalo liburan di Vietnam, hahaha. Itu kolam renang rooftop-nya juara banget, ada view kota dan pegunungan.
Gue tertarik sama Ba Na Hills karena ada cable car (maklum, public transport enthusiast) dan Linh Ung Pagoda. Ternyata dari sana ada banyak ojek ya, jadi nggak harus sewa mobil atau tur buat ke Ba Na Hills nih. Kamu pas mau sewa motor pake SIM Indonesia atau SIM internasional? Gue belum pernah sewa motor soalnya.
Ah, Jen. Kita agendakan ngopi-ngopi bareng yok.
Hai Jenn…
As always thanks for very nice blog..very informative..
Btw, untuk sewa motor di Vietnam harus punya SIM internasional kah?
Untuk sewa tidak diminta SIM kok 🙂
Oh gituu..okeii thanks infonya yaa
Halo Salam kenal… Mau tanya sedikit,
1. untuk sewa motor apa diminta paspor? Maksudnya paspor dipegang sama dia.
2. Pake deposit gak ya?
3. Seharian di bana hills cukup? Untuk cover semua tempat?
Makasih
1. Diminta paspor. Karena saya sewa via hotel, paspornya dikeep oleh pihak hotel
2. Tidak pakai, tapi langsung bayar full
3. Cukup kok
Kak, mau tanya untuk motor untuk pengembaliannya gmn? Di kembalikan di hotel semula atau? Di ambil pihak rental
Dikembalikan ke hotel
Sost boleh tanya gak, kalau heli sm card di danang di mana ya??
Bisa beli di Klook pick up di airport
Hi ka Jenn… nanya dong kemaren hostel nya pesan disana langsung atau dari aplikasi ya? Soalnya aku search Santorini Da nang Hotel ga ada keluar..
Thnakss before…
Dari aplikasi. Santori Da Nang bukan Santorini Da Nang
Hallo sis, nanya ya.. jadi urutan cable car stop nya itu paling pertama golden bridge _ french village _ flower garden? Kl beli package klook itu urutan stopnya harus spt itu?
Then, aman ya kl pake motor di danang? Perlu sim internationalkah? Thanks
Memang urutannya seperti itu karena lokasinya seperti itu. Bukan karena beli package di Klook.
Tidak diminta SIM International saat sewa.
Untuk santorini da nang hotel nya, pesannya lewat apa ka? traveloka atau?
Agoda
Ka mau nanya lagi, hehhe.
Kan ke Hoi An pake motor yg di sewa di seahorse.
dari Hoi An, balik lagi ke da nang, dan balikin motornya?
pas balik lagi ke Hoi An mo check in santori hotel, udah ngak pake motor lagi dong?
itu naik Apa dari Hoa An ke Santori hotel? bisa grab, bus atau?
Maaf ya aku kurang jelas sama pertanyaanmu. Santori Hotel di Da Nang bukan di Hoi An. Kemana-mana pakai motor terus. Hari terakhir balikin motor ke Seahorse terus naik Grabcar ke airport.
Terima kasih sis, buat berbagi pengalaman holiday-nya. Semoga suatu saat saya bisa ke da nang. Kemarin sudah mau pesan tiket Hanoi tapi hanya ke hanoi saja. Berhubung ada isu virus corona jadi takut berlibur ke LN untuk sementara. For all I like your journey experience.
Ah, I see. Banyak yang postpone trip karena isu virus Corona. Semoga cepat reda dan bisa ke Vietnam ya! Thank you for reading, Rosa! 🙂
Hai , salam kenal thank you for ur sharing ..
Mau nny pas ke ba na hills tuh pake google maps ya ?
Ada kendala apa aja pas disana ?
Terima kasih
Mbak mau tanya aman ga naik motor ke bana hills ? Jalan kesana ekstrem ga ?
Engga kok jalanannya lurus2 aja kayak jalan tol dan gak ramai. Ramainya pas masih di tengah kota aja
Hello …
Salam kenal dari saya …
hello mau tanya saya rencana natalan sampai tahun baru ke sana, rencana mau ke 3 tempat di sekitar vietnam kira2 ngebosen gak ya terlalu lama di sana. dan ada rekomendasi cocoknya kemana dulu hanoi – da nang – ho chi min – hoi an – sapa atau lain ya yang sejalur dan lokasi suasana nya yang bagus? rencana setelah review dari kakak sih tertarik ke hanoi sama da nang.
Menurutku nggak akan bosen sih, apaagi kalo pindah-pindah kota. Memang kalau mau explore Vietnam harus spare waktu agak panjang karena lokasinya berjauh-jauhan.
Kak, kl rencana ke halong bay, danang dan sa pa, berangkat dari jakarta. Sebaiknya urutannya gmn ya. Makasih
Tergantung mau masuk dan exit Vietnam dari mana. Orang sih kebanyakan PP dari Hanoi. Kalo PP dari Hanoi bisa Hanoi > Sa Pa > Da Nang > Hanoi. Tapi lebih efisien kayaknya Hanoi > Sa Pa > Da Nang, biar nggak bolak-balik exitnya dari Da Nang.
Hallo kak. Barusan cek, christina seahorse sekarang sudah ngga ada yah? Saya cek di google map tinggal the Joi Factory saja.
Dulu booking via apa?
Kayaknya udah ganti nama jadi Seahorse Han Market Danang Hostel by Haviland. Book di Agoda.
Hai Kak.. Thank you buat tulisannya.
Kalau untuk tukar mata uang Dong di Danang apa mudah ya ?
Dengar2 uang Rupiah bisa diterima di money changer sana, apa benar ?
Aku biasa tarik ATM aja kalo di Vietnam