X

Taiwan Trip Part 2: Colorful Taichung + (Itinerary & Budget)

Trip di Taiwan yang hanya 6 hari bikin aku lumayan picky dalam memilih kota yang dikunjungi untuk itinerary. Kota pertama pastinya Taipei karena ibukota dan juga kota dimana aku mendarat pertama kali. Setelah menimbang-nimbang spot-spot yang ingin kudatangi, akhirnya aku memilih kota Taichung!

Aku udah lama banget pengen ke Taiwan. Jadi, list tempat yang mau dikunjungi di Taiwan itu lumayan banyak. Setelah dibuat list, ternyata dari list tersebut banyak yang lokasinya di Taichung. Cek-cek tiket pesawat, kebetulan tiket pesawat dari Taichung juga lebih murah untuk aku ke negara destinasi selanjutnya. Akhirnya kupilih Taichung jadi kota terakhir yang kukunjungi sekaligus kota dimana aku akan keluar dari Taiwan.

Colorful day in Taichung, Taiwan!

DAY 3 (NIGHT)

TAICHUNG THSR STATION

Kami sampai di Taichung dari Taipei dengan shinkansen-nya Taiwan yaitu THSR. Infonya bisa dibaca di post Taiwan Trip Part 1: Taipei.

Mendarat di Taichung THSR Station, langsung menuju ke Taichung Station karena hotel kami di dekat sana. Ini 2 stasiun yang berbeda ya jadi jangan tertukar. Dari Taichung THSR Station, jalan kaki sekitar 5 menit (masih di area stasiun) ke Xinwuri Station. Dari Xinwuri Station, naik kereta ke arah Taichung Station. Semua biaya naik kereta selama di Taiwan kubayar dengan Easycard, jadi untuk harganya aku kurang tahu karena tinggal tap-tap saja. Kalau saldo habis tinggal di top up. Tentang Easycard ini juga bisa dibaca di post Taiwan Trip Part 1: Taipei ya.

Taichung HSR Station
Dari Xinwuri Station naik local train ke Taichung Station
Taichung Railway Station

CHANCE HOTEL

Di Taichung aku menginap di Chance Hotel. Lokasinya dekat sekali dari Taichung Station, tinggal jalan kaki saja.

Chance Hotel ini lumayan ramai dan jadi pilihan banyak wisatawan. Harganya murah, tapi fasilitasnya oke. Yang pasti, lokasinya oke banget karena tinggal jalan kaki 5 menit ke stasiun Taichung dan halte bus. Beberapa langkah dari hotel ada mini market 7-Eleven. Ada pilihan breakfast buffet juga tapi kurang oke menunya, tapi lumayan lah untuk mengganjal perut.

Chance Hotel
Lobby Chance Hotel
Foto kamar Chance Hotel twin bedroom. Tidak ada foto asli dariku karena kami sampai malam hari dan langsung tepar lupa foto. (Source: Agoda.com)

GETTING AROUND TAICHUNG

Moda transportasi di Taichung agak lebih susah karena belum ada MRT (masih proses konstruksi). Jadi, untuk keliling Taichung masih mengandalkan bus dan local train. Bisa naik Uber juga kalau punya budget lebih.

Untuk bus dan local train, aku biasa cek rute di Google maps. Untuk rute biasanya tepat, hanya saja untuk jamnya agak susah diprediksi. Terutama untuk bus.

Contoh pencarian rute di Google Maps dari Xinwuri Station ke Rainbow Village.
Kiri: rekomendasi rute bus, kanan: detail rute.
Taksi pun bisa jadi opsi. Tapi siapkan alamat tujuan dalam huruf mandarin ya.

Enaknya sih bus di Taichung kebanyakan FREE alias gratis. Asyik ya? Tapi ya gitu kadang nunggu lama banget di haltenya, terutama kalau sudah malam hari dan bukan rute ramai. Aku sempat nunggu setengah jam di bus stop saat malam hari yang gelap kurang penerangan. Begitu bus nomor yang kutunggu datang, bus-nya nggak berhenti dong! Mungkin nggak melihat aku nunggu karena gelap. Pokoknya, kalo naik bus di halte yang sepi harus siap lambai-lambai tangan dari jauh supaya busnya berhenti. Jam 10 malam bus sudah mulai jarang (terutama di rute sepi), jadi kalau naik bus jangan pulang terlalu malam.

DAY 4

ZHONGSHE FLOWER MARKET

Zhongshe Flower Market jadi destinasi pertama yang kukunjungi di Taichung. Seperti namanya flower market, tempat ini merupakan kebun bunga yang menjual bunga. Tapi kebun bunganya boleh dimasuki dan dikunjungi. Ada properti juga untuk foto-foto di antara bunga-bunga, salah satunya piano palsu ini. Lucu ya? Tiket masuknya NTD 120 (sekitar Rp 60.000,-)

Untuk Zhongshe Flower Market, naik local train dari Taichung Station ke Tai’an Station sekitar 30-45 menit. Zhongshe Flower Market lokasinya sekitar 1,6 KM dari stasiun Tai’an. Sayangnya tidak ada opsi kendaraan umum kecuali taksi. Kalo kuat jalan, bisa jalan kaki aja ke flower marketnya. Aku pun jalan kaki supaya irit. Lumayan sih, sekitar 20 menit. Kalau ke Zhongshe Flower Market, usahakan berangkat agak pagi dari Taichung supaya sorenya masih sempat jalan-jalan ke tempat lain. Aku berangkat lumayan siang dari Taichung, sehingga balik Taichung lagi sudah keburu sore dan gelap.

Tai’an Station
Jalan kaki ke Zhongshe Flower Market, masih banyak ladang dan sawah
Zhongshe Flower Market entrance
Tiketnya NTD 120 untuk dewasa
Flowers all over!
Lavender garden, my personal favorite!

I’M TALATO

Salah satu kafe es krim populer di Taichung, I’m Talato!

Hello, I’m Talato

Udah sering banget ketemu foto orang yang ke tempat es krim gemas ini. Iya gemas soalnya ada ice cream pit-nya dan jadi favorit pengunjung untuk berfoto. Disini tiap pengunjung wajib order minimal NTD 150 (sekitar Rp 75.000,-). Jadi kalau datang berdua, minimal ordernya NTD 300.

KFC

Penting nggak ya masukin ini? Hahaha. Di dekat Chance Hotel memang banyak pilihan makanan. Dinner malam itu akhirnya kami beli KFC, yang bucket. Sayangnya nggak ada nasi jadi kami ‘gado-in’ ayam goreng aja. KFC bucket harganya NTD 300 (sekitar Rp 150.000,-). Just in case ada yang takut nggak cocok dengan makanan Taiwan, fast food restaurant ada dimana-mana kok.

Dinner @ KFC

DAY 5

National Chung Cheng University (Kampus Meteor Garden)

Akhirnya aku sampai di bucket list-ku! Kampusnya San Chai dan F4!

Lokasinya lumayan jauh dari Taichung kalau naik kereta biasa, karena dia berada di kota lain lebih selatan yaitu Chiayi. Lengkapnya tentang kampus ini akan kutulis di blogpost lain ya!

CAN’T BELIEVE I’M HERE!

RAINBOW VILLAGE TAICHUNG

Probably my favorite part of Taichung trip!

Rainbow Village

Rainbow Village ini punya sejarah yang mengharukan. Dulunya area ini merupakan kompleks rumah veteran yang hampir digusur. Penghuninya sudah tinggal sedikit, sehingga mulai tidak terurus. Salah satu kakek veteran yang tinggal disini memiliki ide untuk melukis rumahnya supaya area tinggalnya lebih cerah. Setelah selesai melukis rumahnya, ia pindah ke rumah sebelahnya, lalu sebelahnya lagi, dan seterusnya hingga satu area kampung selesai ia warnai. Perlahan kampung ini pun jadi sorotan penduduk lokal. Salah satu mahasiswa menyadari ini dan membuat petisi pada pemerintah lokal untuk membatalkan penggusuran. Usahanya berhasil. Kampung veteran ini kini menjadi salah satu destinasi wisata top di Taichung, lebih dikenal dengan Rainbow Village. Ceritanya agak mirip Kampung Warna-Warni Jodipan Malang ya?

Rainbow Village ini free entry alias gratis tiket masuknya.

Area entrance Rainbow Village

Salah satu yang kusuka dari Rainbow Village ini adalah lukisannya benar-benar detail. Hebat banget si kakek! Saat aku kesana, beruntung si kakek lagi nongkrong disana juga. Foto bareng deh!

Rainbow grandpa!
Ada tempat beli souvenir juga

P.S.: Tips untuk yang ke Taichung, di Rainbow Village ini jual souvenir juga lho. Dan harganya termasuk murah dibanding toko souvenir lain yang kutemukan di Taichung. Kualitasnya juga bagus. Unik, dan sekalian bisa support si kakek! Yay!

PUFF BALL

Nggak lengkap ke Taiwan kalau belum mendatangi kafenya yang lucu-lucu! Aku sebenarnya menyesal karena kurang banyak menyambangi kafe di Taiwan, tapi senang juga karena sempat ke Puff Ball ini karena unik!

Puff Ball, seperti namanya, utamanya menjual kue puff berisi krim. Dekorasinya unik bertema tennis. Look at the details!

FENG JIA NIGHT MARKET

Jika Taipei punya Shihlin Night Market yang terpopuler, maka Taichung punya Feng Jia Night Market. Night market terbesar di Taiwan!

Feng Jia Night Market

Feng Jia Night Market ini lokasinya agak jauh dari hotelku, jadi agak pe-er untuk kesini. Harus dengan bus, kalau dengan Uber lumayan mahal. Tapi masa melewatkan ke night market di Taichung? Akhirnya kami naik bus. Rutenya bisa dicek di Google maps.

Makanan di Feng Jia Night Market ini enak-enak juga walau variasinya sepertinya lebih lengkap di Taipei. Enak banget sih habis capek jalan-jalan seharian, malamnya ditutup dengan jajan!

Akhirnya nyobain susu goreng atau fried milk khas Taiwan. Rasanya lucu, gurih tapi manis! NTD 50
Not a day pass by without boba. Tiger Sugar NTD 50, sekarang sudah buka juga di Jakarta
Nggak ketemu Prince Potato Cheese di Taipei, jadi cari yang mirip-mirip di Taichung. NTD 80
Flaming Beef Dices. Enak! NTD 200

DAY 6

MIYAHARA ICE CREAM

Last day in Taiwan! Setelah check out, kami berjalan kaki ke Miyahara Ice Cream tidak terlalu jauh dari hotel. Sebenarnya Miyahara Ice Cream ini di luar itinerary. Tapi karena tidak sengaja ketemu di Google Maps dan penasaran, ternyata setelah di-browsing kami menemukan fakta toko es krim ini populer di Taichung!

The vintage decor with high ceiling, I like!
Di Miyahara Ice Cream ini dijual juga berbagai luxurious teas and other goods. Buat yang mau oleh-olehin mertua, atau bos, bisa kesini
Antriannya puanjangggg
The famous ice cream

Tidak sempat mencoba es krimnya karena antriannya panjang. Tapi kalo antriannya panjang, mestinya sih enak ya?

MITSUI OUTLET PARK

Sebelum ke airport, menyempatkan diri ke Mitsui Outlet Park. Gara-gara kepincut container warna-warni ini.

Kalau pernah dengar Mitsui Outlet Park, sentra belanja ini juga ada di Malaysia dan Jepang. Menjual berbagai barang bermerek dengan harga yang lebih miring. Kalau suka belanja barang branded, bisa memasukkan tempat ini ke itinerary.

Lokasinya persis di samping pelabuhan
Ferris wheel in Mitsui Outlet Park Taichung
Hello Kitty taxi

TAICHUNG INTERNATIONAL AIRPORT

Mitsui Outlet Park tidak terlalu jauh ke Taichung International Airport. Untuk menghemat waktu, kami pilih menggunakan Uber. Saat aku mau order, ternyata tidak bisa pakai cash melainkan harus credit card. Aku kurang tahu apakah memang tidak bisa bayar cash untuk Uber disana. Kalau ada yang pernah punya pengalaman menggunakan Uber di Taiwan silakan komen di bawah ya!

Taichung International Airport tidak terlalu besar, tapi modern. Ada beberapa duty free dan kios souvenir untuk menghabiskan sisa-sisa NTD terakhir. Aku pun beli beberapa magnet kulkas untuk oleh-oleh.

Waiting room Taichung International Airport

Ready for the next stop: Vietnam!

RESUME ITINERARY TAIWAN DAY 4, 5, & 6

P.S. :

  1. Perhitungan di atas untuk 2 orang (2 pax)
  2. NTD adalah hitungan dalam Taiwan dollar, dan IDR untuk perkiraan dalam Rupiah (dengan asumsi 1 NTD = Rp 500,-)
  3. Trip di atas dilakukan pada bulan Maret 2019
anandary: I wander and wonder

View Comments (10)

  • halo Jen. Salam Kenal..

    Aku baru baca trip mu ini. Infonya cukup detail ya. thanks for sharing. Anyway, kira-kira lokasi yg kamu datangi cukup family friendly kah? soalnya rencana pergi ber4 (aku + suami + anak 3 tahun + 1 tahun).

    Thank you yaaa.

  • Kak je.... tanya donk.. dari taichung station ke tai’an station itu bayar nya pake easy card?
    Dari tai’an station ke taichung station nunggu nya lama kah?

  • Kayak Kampung Warna Jodipan tapi gratis hehe.

    Kayaknya kalo ke Taiwan harus sedia budget ekstra buat makan ya. Selain buat kalap di night market, juga buat cafe hopping yang menggemaskan ituuu!

    Kalo aku selain pengen ke Taipei pengen ke Kaohsiung, Jen. Alasannya karena ada sungai besar yang bersih hehe. Selalu suka lanskap kota kayak gitu. Lalu di Kaohsiung juga ada pagoda dan kuil yang aku suka.

    • Bangeeet! Pulang dari Taiwan yang kebayang kok jajanan night market-nya terus ya huahahaha. Aku pun pengen ke Kaohsiung! Tapi dia selatan-nya banget Taiwan alias jauh dari Taipei (kota pertama aku visit) sedangkan tripnya cuma seminggu jadi kayaknya nggak cukup waktu. Ditunggu lho ceritamu kalo akhirnya kesampaian visit Kaohsiung 😀

      • Halooo Jen. Thanks for sharing ! Maret besok adalah visit keduaku ke Taiwan. Kalau first visit ke Taipei, bsk kami mau ke Kaohsiung. Btw, km sempet cobain ke Sun Moon Lake Qinjing Farm atau Taroko Gorge gak ? Klo iya, review please... thank u so much.