Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/xnjwlkqx/public_html/wp-config.php:1) in /home/xnjwlkqx/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/xnjwlkqx/public_html/wp-config.php:1) in /home/xnjwlkqx/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/xnjwlkqx/public_html/wp-config.php:1) in /home/xnjwlkqx/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/xnjwlkqx/public_html/wp-config.php:1) in /home/xnjwlkqx/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/xnjwlkqx/public_html/wp-config.php:1) in /home/xnjwlkqx/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/xnjwlkqx/public_html/wp-config.php:1) in /home/xnjwlkqx/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/xnjwlkqx/public_html/wp-config.php:1) in /home/xnjwlkqx/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/xnjwlkqx/public_html/wp-config.php:1) in /home/xnjwlkqx/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":5281,"date":"2020-01-10T09:27:18","date_gmt":"2020-01-10T09:27:18","guid":{"rendered":"https:\/\/jenniferanandary.com\/?p=5281"},"modified":"2020-01-10T09:29:31","modified_gmt":"2020-01-10T09:29:31","slug":"europe-trip-part-5-rome-sweet-rome-dan-vatican-itinerary-budget","status":"publish","type":"post","link":"http:\/\/jenniferanandary.com\/2020\/01\/europe-trip-part-5-rome-sweet-rome-dan-vatican-itinerary-budget\/","title":{"rendered":"Europe Trip Part 5: Rome Sweet Rome dan Vatican (+ Itinerary & Budget)"},"content":{"rendered":"\n

It’s a Roman holiday! Kayaknya nggak lengkap first time<\/em> ke Eropa tanpa ke Rome, menurutku sih. Dan inilah kota terfavoritku di sepanjang Europe Trip ini! Di dalam Rome, juga ada negara termungil di dunia yaitu Vatican City! Kenapa Rome jadi kota favoritku di trip ini?<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Kayak kota Paris, kita sering terpapar segala tentang Rome dari film, TV, ataupun buku. Beberapa film yang pernah kutonton dan berlokasi di Roma: Eat Pray Love, When in Rome, The Lizze McGuire Movie, Angels & Demons, etc. Kalo lihat dari film-film tersebut, kota Roma kayaknya tiap sudutnya adalah seni.<\/strong> Bangunan dengan arsitektur Eropa, puluhan patung bersejarah, fountain <\/em>cantik yang dekoratif, dan deretan kafe di pinggir jalan.<\/p>\n\n\n\n

All of the above are true! Rome is the definition of cinematic.<\/strong> <\/em>Kalau Paris masih terasa agak metropolitan di area tertentu, Rome menurutku kental banget klasiknya. Terutama karena kita orang Indonesia, jarang banget kan melihat suasana European classic <\/em>gini. Banyak banget yang bisa dilihat dan memanjakan mata. Nggak akan bosan jalan kaki keliling Rome! Apalagi sambil ngemil gelato di tangan, yum!<\/p>\n\n\n\n

\"\"
Rome, you stole my heart!<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n
\"\"<\/figure>\n\n\n\n

DAY 7<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

BARCELONA TO ROME<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Dari Barcelona, kami bertolak menuju Rome dengan Ryan Air. Mengenai berpergian dengan Ryan Air, bisa melihat post Europe Trip: Barcelona<\/strong><\/a>.<\/p>\n\n\n\n

Rome punya 2 aiport: Fiumicino Airport dan Ciampino Airport<\/strong>. Fiumicino Airport lebih besar, dan melayani maskapai full service (budget pun juga sih), sedangkan Ciampino Airport lebih untuk maskapai budget saja. Aku mendarat di Fiumicino Airport.<\/p>\n\n\n\n

\"\"
Landed safely Fiumicino Airport!<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n
\"\"<\/figure><\/div>\n\n\n\n
\"\"<\/figure><\/div>\n\n\n\n
\"\"
Ambil bagasi dulu<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n

Setelah ambil bagasi, langsung menuju ke kota dengan kereta.<\/p>\n\n\n\n

ROME FIUMICINO AIRPORT TO CITY<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
\"\"
Mesin tiket<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n
\"\"<\/figure>\n\n\n\n

Kereta di Italia namanya Trenitalia<\/strong>. Seperti biasa, tiket beli di mesin. Pembayaran menggunakan card, aku menggunakan debit Jenius. Harga tiketnya one-way \u20ac8 (sekitar Rp 130.000,-), sampai ke Rome Tiburtina Station.<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Dari Rome Tiburtina Station, lanjut bus ke Trevi Fountain (penginapan kami sangat dekat Trevi Fountain). Rute dan nomornya cek di Google map. Bus stop Tiburtina ada di bagian luar seberang stasiun kereta.<\/p>\n\n\n\n

\"\"
Bus stop beserta nomor bus-nya<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Ada hal kocak yang terjadi waktu kami mau naik bus di Rome. <\/strong>Karena sudah malam (sekitar jam 10-an saat itu), kami bingung juga mau beli tiket bus dimana. Apakah harus beli tiket dulu, apakah langsung naik bayar ke supir kami nggak tahu.<\/strong> Belum sempat browsing juga.<\/p>\n\n\n\n

Akhirnya kami langsung naik aja ke bus dan nanya ke supir. Bingung juga sih karena antara supir dan penumpang tuh dibatasi kaca. Dan nggak ada tanda-tanda bisa bayar disana. Begitu kami tanya dengan bahasa Inggris, supirnya dengan jutek langsung menepis dengan tangan dan malah turun dari bus. Kzl! <\/strong>Akhirnya kami turun juga dari bus.<\/p>\n\n\n\n

Setelah itu, kami pun bertanya ke 2 cewek-cowok lokal disana. Mereka bilang, intinya, kalau jam segini yang jual tiket sudah tutup. <\/strong>Nggak ada mesin juga di sekitar situ. Kata cewek itu, “You can try to find the ticket machine. But if you don’t find it, just take the bus! 99% they won’t check, cause it’s almost midnight. Just take the bus!”<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Lah bingung dong?! Ya kali masa supir nggak ngecek? Masa gratisan?<\/p>\n\n\n\n

Long story short, <\/em>karna nggak nemu mesin tiket, kami langsung naik bus aja! Tanpa beli tiket! <\/strong>Hasilnya? Aman sampai hotel! Huahaha. Kok bisa sih nggak dicekin ya? Misteri ini baru terjawab esok hari.<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\"\"<\/figure>\n\n\n\n

59 STEPS TREVI HOTEL<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

59 Steps Trevi, hotel kami lokasinya dekat sekali dari Trevi Fountain<\/strong>. Kemana-mana dekat, bisa jalan kaki. Di jantung kota Roma. Menurut kami good deal <\/em>sekali sih, harganya juga relatif murah. Dapat breakfast, <\/em>ada TV (walau channel Italia semua), kamar mandi pribadi. Sebenarnya lebih tepat disebut bed and breakfast <\/em>daripada hotel.<\/p>\n\n\n\n

Kurangnya 59 Steps Trevi adalah, kalau check in di atas jam 21.00 kena <\/strong>late check in fee<\/strong><\/em>. Karena resepsionisnya tidak 24 jam<\/strong>. Aku juga baru sadar ketika sampai sana. Mau buka pintu kok dikunci. Ada note di pintu, diminta menghubungi nomor disitu untuk memanggil staff. Untung bisa di-Whatsapp. 5 menit kemudian staff pun datang meng-assist kami. Lupa namanya siapa, tapi ganteng. Hahaha.<\/p>\n\n\n\n

Late check in fee-<\/strong><\/em>nya \u20ac25 (sekitar Rp 400.000,-).<\/strong> Mahal kan?! Salahku sih karena nggak baca keterangannya di e-mail booking-an, padahal ada. Tahu begitu kan nggak akan nginep disini atau cari flight <\/em>yang lebih early <\/em>huhu.<\/p>\n\n\n\n

Di Rome ini juga ada city tax <\/strong><\/em>jika menginap di hotel. Biayanya \u20ac7 (sekitar Rp 115.000,-) per kamar per malam.<\/strong> Hotel ini juga nggak ada lift-nya.<\/p>\n\n\n\n

\"\"
The bedroom<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n